Untuk memburu sisa-sisa anggota kelompok Mujahiddin Indonesia Timur, Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah menurunkan personil pasukan penyekat. Pasukan ini berada di luar Satuan Tugas Operasi Madago Raya. Mereka ditempatkan di 11 titik sekat yang disinyalir menjadi tempat keluar atau turunnya DPO MIT untuk mencari bahan makanan. Pasukan ini disebar di wilayah Kabupaten Sigi, Poso Dan Parigi Moutong.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulawesi Tengah, Komisaris Besar Polisi Didik Supranoto membenarkan adanya penambahan personil pasukan penyekat itu.

“Dalam rangka mengurangi gerakan DPO ada penambahan beberapa sekat di luar operasi Satgas Madago Raya. Ada sebelas titik, tentunya dipilih di tempat-tempat yang dicurigai mereka turun. Ini sedang berlangsung. Tempatnya sesuai analisa operasi di tempat-tempat pelarian mereka,” ungkap Didik.

Dari informasi yang dihimpun, pasukan tersebut merupakan gabungan dari Batalyon Infanteri 714 Sintuvu Maroso dan Satuan Brimob Polda Sulteng. Jumlah mereka tidak kurang dari 122 orang terdiri dari 7 tim Yonif 714/SM dan 4 tim Brimob Polda Sulteng.

Sesuai data yang dirilis Kepolisian masih ada 9 orang DPO MIT yang diduga masih bersembunyi di area pegunungan di wilayah Kabupaten Poso, Sigi dan Parigi Moutong.

https://youtu.be/SOqpI92YeRM

Dari laporan intelijen diketahui bahwa mereka mendapat pasokan bahan makanan dan logistik lainnnya serta informasi-informasi penting dari para kurir atau simpatisan. Para kurir dan simpatisan mereka tersebar di beberapa wilayah, utamanya di Poso. Para kurir biasanya menjadi penghubung antar simpatisan dari seantero Indonesia dengan kelompok MIT. Mereka dikirimi uang, bahkan senjata dan munisi.

Ada pula kelompok pendukung lainnya di Palu, Poso dan Parigi Moutong baik yang terang-terangan maupun tersembunyi. Ada kelompok pendukung yang memang benar-benar terhubung dengan MIT, ada pula yang sekadar mendukung karena kesamaan ideologi.

Hanya saja sekarang para kurir, simpatisan maupun pendukung MIT ini mulai terbatas ruang geraknya setelah kelompok-kelompok serupa di Jawa dan Sumatera ditangkap. Apalagi saat ini, khusus di wilayah Sulawesi Tengah, keberadaan pasukan penyekat di Poso, Parigi Moutong dan Sigi mempersulit pergerakan mereka. ***