Bunga Sakura pertanda datangnya musim semi di Jepang sudah mekar, sekarang saatnya memulai perayaan . Perayaan menikmati bermekaran ini sangat popular di .

Dahan demi dahan bunga Sakura menghiasi langit dengan warna merah jambu pucat, siluet halusnya tidak lebih besar dari ibu jari. Di bawah lautan bunga terdapat lautan tikar plastik berwarna biru, tempat orang Jepang berkumpul untuk makan, minum, dan mengobrol sambil menikmati pemandangan.

Perayaan hanami (melihat bunga) tahunan dimulai pada periode Nara (710-794 M), namun saat itu bunga plum berwarna merah muda dan ungu tua, bukan bunga sakura, yang awalnya menarik perhatian. Orang-orang Jepang di masa itu meniru kebiasaan tersebut di kalangan intelektual Dinasti Tang di Tiongkok dan membawanya pulang. Seiring berjalannya waktu, praktik di Jepang semakin dikaitkan dengan bunga sakura yang lebih teduh. Selama periode Heian (794-1185), para bangsawan istana mulai menanam bunga sakura liar di ibu kota Kyoto saat itu, dan Kaisar Saga mengadakan pesta hanami kekaisaran yang mewah.

Hanami perlahan-lahan menjadi praktik kolektif di seluruh Jepang – dan menjadi daya tarik besar bagi pengunjung. Caranya adalah dengan menentukan waktu yang tepat: hanya dalam waktu 10 hari, kelopak bunga berwarna merah muda yang bersinar akan rontok dan membusuk, sebuah pengingat akan keindahan hidup yang fana dan pentingnya hidup pada saat ini. Pencerahan ini, dan praktik melihat bunga yang menginspirasinya, terus mendapat tempat istimewa dalam budaya Jepang. Inilah yang perlu diketahui sebelum bergabung dalam perayaan ini.

Jagalah tata krama

Jika Anda bepergian ke Jepang saat musim bunga sakura, jangan ragu untuk mengadakan pesta hanami seperti penduduk setempat, namun lakukan dengan tetap menghormati etika yang baik. Sebagian besar taman dibuka untuk hanami di area tertentu. Orang-orang datang pagi-pagi sekali untuk mendapatkan tempat melihat pemandangan terbaik; bersikaplah rendah hati saat Anda mengambil tempat Anda.

Bawalah tikar yang sesuai dengan jumlah orang dalam kelompok Anda – merupakan kesalahan besar jika Anda menghamparkannya jika tidak perlu atau hendaj menandai area Anda seperti kebiasaan kita. Jangan tinggalkan matras Anda tanpa pengawasan setelah Anda menetap, karena matras tersebut akan diambil oleh penjaga taman.

Ingatlah bahwa pohon sakura yang indah itu lembut. Jangan duduk di akar atau menggantung apapun di bagian mana pun dari pohon. Dan jangan sekali-kali menyentuh kelopaknya atau menggoyangkan dahannya. Keindahan bunganya paling enak dikagumi dari kejauhan.

Di Jepang, cuaca di musim semi tidak dapat diprediksi. Pakailah pakaian tebal jika Anda ingin tetap hangat. Jika Anda memilih yozakura (pemandangan malam hari), jangan lupakan kaus tangan dan selimut.

Cobalah hanami dango, tusuk sate mochi tiga warna yang dibuat khusus untuk acara di Toko Wagashi (makanan manis tradisional Jepang). Berasal dari zaman Edo (1603-1867), warna putih, merah muda, dan hijau pada bola ketan manis melambangkan salju terakhir musim dingin, bunga sakura di musim semi, dan mugwort Asia di awal musim panas. Menginginkan lebih banyak? Belilah kotak makan siang bento hanami berwarna-warni, tersedia di toko serba ada dan dihias dengan ornamen plastik berbentuk sakura.

Untuk menikmati pengalaman Anda, lakukan seperti yang dilakukan penduduk setempat dan bawalah bir atau sake. Anda akan terkejut dengan sisi ceria orang Jepang setelah satu atau dua gelas minuman. Setelah pesta, Anda juga akan melihat mereka segera kembali ke ‘mode patuh', merapikan ruangan dan mengambil semua barang miliknya, tanpa meninggalkan sampah.

5 spot pilihan untuk hanami

Tokyo: Sungai Meguro, Nakameguro

Galeri, butik, dan kafe yang nyaman berlimpah di Nakameguro, tetapi jika Anda berada di sini untuk melihat mekarnya bunga, tidak ada bandingannya dengan bunga sakura yang membentang sejauh dua kilometer di sepanjang sungai Meguro. Setiap musim semi, sebagian tepi sungai diterangi cahaya di malam hari untuk pengalaman yozakura yang mempesona.

Nagoya: Kurokawa no Sakura Namiki

‘Terowongan' dengan deretan bunga sakura yang spektakuler ini adalah tujuan utama di Nagoya untuk berjalan-jalan romantis di bawah kanopi raksasa berwarna merah jambu. Ini akan membuat hanami Anda menjadi romantis.

Osaka: Kuil Daigoji, Kyoto

Kuil ini terkenal dengan pesta hanami mewah yang dihadiri 1.000 orang yang diadakan oleh Toyotomi Hideyoshi (1537-1598), seorang panglima perang pada zaman Sengoku. Kuil ini dianggap oleh penduduk setempat sebagai kuil nomor satu untuk melihat bunga sakura di Kyoto meskipun jauh dari kota. Ini spot yang tenang untuk Hanami.

Kanazawa: Jalan Rumah Teh Kazuemachi (sepanjang Sungai Asano)

Terletak di Kanazawa, juga dikenal sebagai ‘Kyoto kecil', Jalan Rumah Teh Kazuemachi adalah tempat Anda dapat menyelami arsitektur bersejarah. Kelopak bunga Sakura yang tersebar di sungai Asano membentuk selimut berwarna merah muda yang memancarkan pesona indah.

Sapporo: Kuil Hokkaido

Kuil Hokkaido, kuil terbesar di Hokkaido, adalah rumah bagi lebih dari 1.400 pohon sakura, termasuk spesies lokal, dan lebih dari 250 pohon plum. Bunga Sakura dan Bunga Plum mekar di awal Mei untuk menciptakan tontonan yang sungguh ajaib. Ini spot yang luar biasa untuk Hanami. ***