Saat ini, sejumlah daerah di Indonesia akan kembali menggelar pemilihan kepala daerah. Hiruk pikuknya sudah terlihat dari dunia maya hingga dunia nyata. Di dunia maya, sejumlah sudah menebar jaring permintaan pertemanan. Maklum, Facebook adalah media sosial yang sangat popular. Lalu di dunia nyata, sejumlah baliho bergambar bakal calon sudah bertebaran hampir di tengah dan pojok kota hingga pelosok. Ini cara murah mengenalkan diri mereka.

Nah, kita tak akan bercerita soal pemilihan kepala daerah itu. Saya akan membagikan tips mengenali akun palsu di Facebook. Ini tak cuma karena urusan itu juga tapi makin maraknya pemasaran aneka produk perbesaran alat kelamin atau sejenisnya.

Untuk Anda ketahui, kini ada 2,38 miliar pengguna Facebook dunia. India menduduki peringkat pertama dengan pengguna 260 juta orang. Sedang Indonesia berada di peringkat ke empat sebanyak 120 juta pengguna. Kita berada di bawah Amerika Serikat yang memiliki 190 juta pengguna dan Brazil dengan 120 juta pengguna. Setiap hari ada 1,62 juta orang yang mengakses akun Facebook mereka.

Saya akan membagikan beberapa langkah mudah mengenali akun palsu yang sungguh terasa mengganggu itu. Apalagi bila Anda kerap menerima permintaan dari orang-orang yang bahkan tidak Anda kenal sama sekali.

Ada kemungkinan besar akun Facebook palsu dibuat untuk penipuan. Biasanya mereka meminjam nama dan foto tokoh yang populer semisal gubernur, bupati atau pengusaha untuk menjalankan aksi mereka.

Ada juga dibuat untuk memasarkan produk-produk tertentu, utamanya terkait urusan ranjang atau seks. Ada lagi untuk menyembunyikan identitas sebenarnya dari beberapa pendukung bakal calon kepala daerah.

Dalam penelusuran saya, ada pula akun yang dibuat untuk menjual kendaraan bodong alias tak memiliki surat-surat lengkap. Beraninya, mereka menggunakan foto profil polisi wanita dengan pangkat tertentu. Namun setelah dicek di informasi profil mereka tertulis mereka berprofesi sebagai penjual mobil bekas.

Saya sudah melakukan penelusuran atas akun facebook bernama Bripda Khadira. Foto profilnya jelas. Memakai seragam Polisi. Ternyata dari penelusuran pemberitaan di situs jejaring media online bernama asli Farah Kharida itu digunakan fotonya untuk penipuan pembelian kendaraan bermotor. Adapula akun yang menyalin sesuai nama aslinya; Farah Kharida. Dari penelusuran, saya menemukan lebih dari 8 nama akun Farah Kharida, 2 page atau laman Facebook ditambah 2 group atau kelompok.

Nah, sekarang tak perlu berpanjang lebar lagi, saya akan membagikan beberapa langkah sederhana untuk mengenali akun palsu itu.

Kenali Foto atau Gambar Profil lalu Lacak
Perhatikan baik-baik foto profilnya. Apakah mirip dengan artis tertentu atau sesiapapun yang bisa saja anda kenali. Untuk meyakinkan, simpan gambarnya. Kemudian buka utas image.google.com. Klik icon kamera (pencarian berdasarkan gambar), lalu pilih gambar yang sudah kita simpan tadi. Biarkan Google memeriksanya di sejumlah situs jejaring yang bisa saja memunculkan gambar atau foto yang sama namun dengan nama berbeda. Bila itu terjadi, bisa dipastikan, itu adalah akun palsu. Ada pula akun palsu yang bisa langsung kita kenali, karena memakai foto profil berupa apa saja; Pemandangan alam, tetumbuhan, bebungaan atau lainnya.

Periksa Profil (foto, Biodata dan waktu pendaftaran akun)
Hal-hal umum yang bisa kita kenali adalah; Biasanya sebagian besar akun palsu berjenis kelamin perempuan dengan foto profil yang aduhai dan cantik nan menggoda. Tetapi tentu tak semua akun berfoto profil perempuan adalah palsu. Lalu cek foto dalam albumnya. Biasanya cuma terdiri dari satu atau dua foto saja. Biasanya pula gambarnya buram karena cuma disalin dari situs jejaring sehingga resolusinya rendah. Kemudian periksa apakah akun itu baru dibuat atau sudah lama. Cek pula tanggal lahirnya. Dalam penelusuran yang dilakukan situs jejaring techviral.net, mereka menemukan hari ulang tahun akun palsu berkisar pada angka 1 Januari atau ada pula yang 25 Desember atau 30 dan 31 Desember. Pendeknya di awal atau akhir bulan.

Baca linimasa
Bila itu akun palsu, biasanya linimasanya tak terlalu aktif atau masih beberapa lini saja. Kecuali akun palsu pendukung atau pembenci bakal calon kepala daerah. Adapula yang cuma mengutip utas tertentu atau kutipan motivasi yang ramai beredar di dunia maya. Cobalah berkomentar di linimasa mereka. Biasanya bila itu akun palsu, maka mereka tak akan merespon.

Periksa aktifitasnya (Lewat album foto atau kelompok)
Kebanyakan akun palsu tak mempunyai banyak foto, apalagi misalnya foto berjalan-jalan di mall, makan di restoran atau berlibur dengan keluarga atau teman-teman mereka. Mereka hanya menaruh foto seadanya. Periksa pula dengan group atau kelompok apa mereka bergabung di Facebook. Begitu pun cek lagi dengan page atau laman apa mereka bergabung. Biasanya mereka menambah pertemanan untuk mempromosikan produk mereka, utamanya terkait produk perbesarkan alat kelamin, meningkatkan kejantanan atau terkait aktifitas seks lainnya.

Cek nomor telepon yang disimpan di profil
Perempuan paling sensitif dan cenderung kikir dengan nomor telepon genggamnya. Mereka akan menyembunyikan nomor teleponnya di profil. Namun berbeda dengan akun palsu, mereka akan langsung menulis kontak teleponnya bahkan nomor Whatsappnya.

Demikian sekedar tips dari saya bagaimana mengenali akun palsu di Facebook. Bila Anda punya tips lainnya segeralah dibagikan, sebab bisa jadi akun-akun itu tengah menyasar Anda atau keluarga sebagai target korban penipuannya.***