“Nama saya Andri. Andri saja,” begitu ia mengenalkan dirinya saat ditanya. Usianya 22 tahun. Masih belia. Ia berasal dari Labean, Balaesang.
Setamat Madrasah Aliyah Alkhairaat di Labuan, Donggala, ia langsung bekerja. Mula-mula jadi pelayan di Kedai Nongkrong di Palu Grand Mall. Kemudian pindah ke Careto, cafe dan restoran di Jalan Pemuda, Palu.
Sekarang, ia mengaku lebih asyik menjadi tukang buat stempel. Meski masih berstatus pekerja, katanya ia mendapat keuntungan lumayan. Dalam sehari ia bisa mengantongi Rp70 ribu – Rp100 ribu.
“Kalau pesanan banyak, pasti saya dapat bonus dari boss,” kata dia.
Per bulannya ia bisa mendapat gaji Rp2,1 juta. Tapi ia lebih suka mengambil gaji harian. Dalam sehari bila ramai, ia bisa menyetor ke Boss-nya Rp500 ribu – Rp700 ribu. Sedang bila sepi, cuma sekitaran Rp200 ribu. Ia bekerja di Jaya 2, pembuat stempel di Jalan Pattimura, Palu.
Saya pun punya pengalaman bekerja mencari uang sendiri saat sekolah menengah dan kuliah. Olehnya saya selalu sangat tertarik pada anak-anak muda yang mau menghabiskan waktunya di depan meja kerja.
Seperti Andri, saya juga harus pandai-pandai membelanjakan uang hasil memerah keringat sendiri. Meski waktu itu orang tua mampu membiayai saya kuliah, cuma memang mendapat uang dari jerih payah sendiri begitu membahagiakan.
Andri bahkan menurut saya sungguh luar biasa. Ia tinggal di kost yang dibayarnya Rp500 ribu per bulan. Ia berbagi dengan dua kawan lainnya. Meski ia yang kerap lebih banyak berbagi, sebab dua teman sekamarnya itu masih kuliah. Oh iya, Andri tak merokok loh. Itulah mengapa dia mampu membayar kost dan membeli kebutuhan sehari-hari dengan uang seadanya.!
Sungguh, kita perlu lebih banyak anak-anak muda yang mau bergiat seperti Andri. Waktunya seharian dihabiskan di depan meja kerjanya; Merancang stempel pesanan dengan Corel Draw yang dipelajarinya otodidak, membuat dan mengeringkan stempel karyanya.
Tiada lagi waktunya buat berleha-leha lazimnya anak muda sepantaran. Di gawai pintarnya tak ada PUBG atau Mobile Legend, permainan dalam jaringan yang sangat menyita waktu itu.
Sukses ya, Andri…