Pada Pemilihan Gubernur Sulawesi Tengah 2015, Rusdi Mastura – Ihwan Datu Adam mengumpulkan suara 619.041 atau setara 45,48 persen. Sedangkan lawannya Longki Djanggola – Sudarto meraup suara 742.041 suara atau setara 54,52 persen. Saat itu, Longki – Sudarto berhasil memenangkan Pemilihan Gubernur Sulawesi Tengah.

Total suara sah saat itu sebanyak 1.362.722 dari pemilih terdaftar 1.949.793 jiwa.

Saat Ma’mun Amir maju bertarung menjadi anggota DPD RI pada Pemilu 2014, ia meraup suara 116.040. Sebelumnya Ma’mun Amir yang berpasangan dengan Fasisal Mang kalah di Pemilihan Bupati Banggai 2011. Padahal Ma’mun Amir adalah petahana kala itu.

Kini, gong pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng sudah ditabuh kembali. Sebanyak 10 partai menyatakan mendukung pasangan Rusdi – Ma’mun. Mulai dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dan Partai Golongan Karya (Golkar).

Sementara dua partai lainnya yakni Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dipastikan juga memberi rekomendasi bagi pasangan ini. Adapula terselip Partai Rakyat Demokratik (PRD) di antaranya. Ditambah Partai Demokrat yang datang belakangan.

Total pasangan Rusdi – Ma’mun mengumpulkan 33 kursi pengusung.

Sementara itu pasangan Mohammad Hidayat – Bartholomeus Tandigala, pasangan birokrat karir itu, diusung oleh Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Bulan Bintang dan Partai Berkarya. Kemudian Partai Solidaritas Indonesia dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia. Keduanya mengumpulkan 12 kursi pengusung.

Pertanyaannya adalah apakah dengan banyaknya dukungan partai otomatis akan memenangkan Pemilihan Gubernur Sulawesi Tengah? Belum tentu. Dalam pelbagai kasus, dukungan partai tidak berbanding lurus dengan perolehan suara calon kepala daerah.

Sebagai contoh pada Pemilu 2014 Partai Golkar yang meraup suara 274.610 atau setara dengan 19,27 persen dari total suara sah, yaitu 1.424.748 suara menjadi pemenang di Sulteng. Pada pilgub 2015 mereka mendukung pasangan Rusdi – Ihwan.

Lalu Partai Gerindra dengan 182.217 suara menjadi pemenang kedua. Pada Pilgub 2015, Gerindra tentu mengusung Longki yang menjadi Ketua DPD. Justru yang keluar sebagai pemenang adalah Longki yang berpasangan dengan Sudarto.

Jadi dari catatan itu bisa dilihat perolehan suara partai pendukung tak akan menentukan kemenangan calon kepala daerah yang mereka dukung.

“Bila kita lihat suara pada Pilgub 2015 lalu, dari situ kita bisa ukur kemenangan mereka dan kemenangan kita,” begitu kata Longki pada saya suatu ketika.

Artinya pada posisi ini pasangan Hidayat – Bartho berpeluang sangat besar untuk memenangkan Pilgub Sulteng. Bila Rusdi maupun Ma’mun punya loyalis atau pendukung setia, maka suara mereka hanya akan berhenti di angka kemenangan keduanya pada Pemilu sebelumnya. Bisa pula akan berkurang dari itu.

Sisanya adalah suara potensial untuk Hidayat – Bartho mengingat ‘Longki Effect’ tentu mesti dipertimbangkan. Longki, Ketua DPD Gerindra dan Gubernur Sulteng itu, sepenuhnya mendukung pasangan ini. Ditambah lagi dengan ‘Bartho Effect’ yang kebetulan beragama Kristen Protestan dan bersuku Toraja.

Bergabungnya Lucky Semen, Anggota DPD RI yang juga Ketua Badan Musyawarah Antargereja Sulawesi Tengah tentu menguntungkan kubu Hidayat – Bartho. Pada Pemilu 2019 lalu, Lucky meraup 202. 436 suara.

Untuk diketahui populasi Sulawesi Tengah kini mencapai 3.054.020 jiwa. Pemeluk Islam 76,37 persen. Sedangkan pemeluk Kristen Protestan, Kristen Katolik dan Budha sebesar 23,62 persen.

Untuk diketahui pula, jumlah pemilih Sulawesi Tengah pada 2020 mencapai 2.047.293 jiwa. Di mana perempuan 994.645 jiwa dan laki-laki 1.052.648 jiwa.

Berkaca pada Pemilu 2019, jumlah suara sah mencapai 1.621.242 dari jumlah pemilih 1.901.556 jiwa. Namun mengingat faktor pandemi Covid-19, tingkat partisipasi pemilih bisa jadi akan menurun. Selebihnya Wallahu A’lam Bishawab. Manusia yang merencanakannya namun kuasa Allah SWT-lah yang menentukannya. ***