Kita seperti noktah kecil di roda kehidupan yang berderak melewati jalan waktu. Kerap melambat, jeda sejenak atau melaju. Kadang kita punya rencana, kadang pula berjalan mengikuti hukum alam. Itu disadari benar oleh Longki Djanggola. Mengecap pendidikan di bidang farmasi dari sekolah menengah hingga perguruan tinggi, menjadi staf hingga Kepala Bagian di Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu adalah proses hidup awal yang dijalaninya.

Menjadi Penjabat Bupati hingga Bupati Parigi Moutong, usai daerah otonom itu dimekarkan dari Kabupaten Donggala pada 2002 disebut Longki sebagai bonus pengabdiannya sebagai pegawai negeri sipil.

“Tentu di atas itu adalah kehendak Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Manusia merencanakan, tapi Allah jualah yang menjadi penentu segalanya. Saya bersikap selalu ikhlas, lapang dada menerima ketentuan-ketentuan Tuhan,” kata dia.

Tak mulus jalan Longki untuk mencalonkan diri menjadi Bupati Parigi Moutong. Tentangan dari atasannya jadi salah satunya. Kisah-kisah seperti ini tak pernah bisa kita baca di media. Itulah yang tersaji di buku semi biografi Longki Djanggola: Jaket Kuningku, Benih Cinta dan Politik.

Buku ini layak dimiliki dan dibaca oleh sesiapapun yang ingin mengenali Gubernur Sulteng dua periode ini. Ada banyak pelajaran berharga yang layak jadi teladan sesiapun. Selamat membaca.

Informasi Buku:
Judul: Jaket Kuningku, Benih Cinta dan Politik
Penulis: Jafar G Bua
Pengantar: Prof. Dr. H. Zainal Abidin, MA
Penutup: Ir. Syaifullah Djafar, M.Si dan Rahmat Abdul Haris
Penyunting: Andi Anwar Nawir Amier
Jenis: Biografi
Layout: Mursyid Kambayang (Alfatwa Multimedia)
Penerbit: Penerbit Pata (Yogyakarta)
Ukuran: 140 x 210 mm
Tebal: 146 halaman
Kontak Penulis: jafar@ajf.sg | 082293170000