Gunung api bawah laut adalah ventilasi atau celah di Bumi permukaan di mana magma dapat meletus.

Sejumlah besar yang terletak di dekat daerah tektonik pergerakan lempeng, yang dikenal sebagai Punggung tengah samudra.

Gunung-gunung berapi di mid-ocean ridges sendiri diperkirakan mencapai 75% dari magma output di Bumi.

Meskipun sebagian besar gunung berapi bawah laut yang terletak di kedalaman lautan dan samudra, beberapa juga ada di air dangkal.

Di dunia, Jumlah gunung api bawah laut diperkirakan mencapai lebih dari 1 juta, dimana sekitar 75.000 naik lebih dari 1 km di atas dasar laut.

Di Indonesia, berdasarkan catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, kita punya paling sedikit 7 gunung berapi bawah laut. Tiga di antaranya berada di wilayah Provinsi .

Gunung api bawah laut di Sulawesi Utara itu adalah:

1.

Gunung Submarine 1922 adalah gunung berapi bawah laut yang ditemukan pada tahun 1922, setelah serangkaian gempa bawah laut yang terjadi pada tahun 1912 di Kepulauan Sangihe. Ketinggian gunung api bawah laut Submarine 1922 belum diketahui, namun lokasinya diperkirakan berada di kedalaman 5.000 meter di bawah permukaan laut. Seperti namanya, aktivitas terakhir Submarine Volcano 1922 terjadi pada tahun 1922 setelah rangkaian gempa bumi yang terjadi sejak tahun 1912. Tercatat terjadi tidak kurang dari 3 kali gempa bumi submarin dengan episentrum di antara Pulau Mindanau dan Kepulauan Sangihe Talaud.

2.

Gunung Kawio Barat adalah salah satu gunung berapi bawah laut di Indonesia yang terkenal. Gunung api ini berada di kedalaman perairan Kepulauan Sangihe. Ketinggiannya gunung api bawah laut dari dasar laut Sangihe hingga puncaknya mencapai 3.200 meter. Artinya, titik puncak gunung ini berada di kedalaman 1.900 meter di bawah permukaan laut. Gunung Kawio Barat juga disebut sebagai gunung berapi bawah laut tertinggi di dunia.

3.

Gunung Banua Wuhu berada di dekat Kepulauan Sangihe. Ini adalah gunung berapi bawah laut Ketinggian gunung berapi bawah laut Banua Wuhu adalah 400 meter dari dasar laut. Aktivitas terakhir Banua Wuhu terjadi pada 1919, yaitu pada 2 Februari 1919 dengan mengeluarkan lava. Kemudian pada 2 April 1919 Banua Wuhu kembali mengeluarkan lava dan erupsi eksplosif yang menyebabkan air laut pasang dan menimbulkan ledakan-ledakan hebat yang merusak pohon kelapa dan membakar 25 rumah di pantai timur. Sehari setelahnya atau pada 3 April 1919 muncul gumpalan uap setinggi 4-5.000 meter yang disertai erupsi dahsyat.

Demikian catatan jafarbuaisme.com terkait gunung api bawah laut di Sulawesi Utara. Semoga informasi ini bermanfaat. ***