Kapolsek Pinang, Tangerang, Banten Iptu M Tapril dicopot dari jabatannya.
Ia melakukan pelecehan seksual terhadap RD (31).
RD adalah wanita yang awalnya bersama teman laki-lakinya pada Senin (11/7/2022) malam, berniat melaporkan perkara penganiayaan ke Polsek Pinang, Tangerang, Banten.
RD menceritakan kronologi seputar kejadian yang dialaminya.
Ia mengaku gelagat aneh Kapolsek Pinang Iptu M Tapri dikatakan RD sudah mulai terlihat ketika dirinya diminta masuk ke ruang kerja yang bersangkutan.
Wanita itu menuturkan, ketika sudah di ruangan Tapril, ia mengaku Kapolsek Pinang itu melakukan pelecehan seksual pada dirinya secara verbal. Ia berbicara tidak sopan terhadap dirinya.
Ketika itu, ia ditanyakan mengenai laporan apa yang ia ingin sampaikan kepada pihak Polsek.
“Tanya perkaranya apa, saya jawab saya dianiaya dan diancam bakal disebarkan foto dan video saya yang gak wajar,” kata RD kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Selasa (15/11/2022).
Pada saat menyampaikan hal itu, kemudian kata RD, Iptu Tapril memintanya agar RD menunjukan foto dan video yang dimaksud olehnya itu.
Lantaran tak memiliki foto dan video itu, alhasil RD pun tak bisa memberikan apa yang diminta oleh Iptu Tapril.
“Terus dibilang ‘saya gak percaya sama kamu kalau gitu',” ujar RD menirukan ucapan Iptu Tapril.
Setelah itu, Tapril kala itu disebut juga menanyakan perihal usia RD.
Namun ketika RD memberi tahu usianya, justru Tapril kembali melakukan pelecehan seksual secara verbal.
“Ditanya ‘usia kamu berapa?' lalu saya jawab 31 tahun. Dijawab ‘oh lagi lucu-lucunya ya',” ujar RD tirukan jawaban Tapril.
Tak berhenti di sana, Tapril kembali melontarkan ucapan diluar dugaan.
Kata RD, Tapril kala itu menanyakan hal yang cenderung ke arah pribadi dari RD yang membuat heran wanita tersebut.
“Terus ditanya, ‘kamu nyusuin gak?'. Kenapa bapak tanya begitu,” kata RD seraya berbalik tanya kepada Tapril.
“Ya enggak apa-apa',” ucap Tapril yang ditirukan oleh RD.
Lanjut RD, bahkan Tapril dikatakanya pada saat itu juga nekat menanyakan pertanyaan yang dinilainya sudah tidak wajar.
Saat itu Tapril disebut RD menanyakan pertanyaan yang menjurus merendahkan dirinya sebagai seorang wanita.
“Kamu bisa dibawa keluar enggak? Terus saya jawab oh maaf saya bukan perempuan seperti itu,” jawab RD
Sempat Diajak ke Hotel dan Dirudapaksa
Usai laporan pertama itu, kemudian RD bertemu lagi dengan Iptu Tapril di Polsek Pinang pada 17 Juli 2022.
Pada saat itu RD kembali diajak ke ruangan pribadi Iptu Taprik di Polsek dan diminta menyimpan nomor whatsapp perwira pertama (Pama) Polri itu.
Singkat cerita, setelah proses pertemuan tanggal 17 Juli itu, Iptu Tapril lalu mengajak RD untuk makan diluar pada Sabtu (18/11/2022).
Mulanya ia duga ajakan makan dari Iptu Tapril itu dilakukan sambil membicarakan perkara yang sempat ia laporkan beberapa waktu lalu.
“Aku pikir omongin perkara aja, dia (Iptu Tapril) jemput gak tahunya langsung dibelokan ke hotel. Aku udah berontak, dia bilang ‘udah kamu aman sama siapa kamu tahu kan' saya siapa,” kata RD menceritakan pertemuan itu.
Setibanya di parkiran hotel, RD yang kala itu masih didalam mobil bersama Tapril sempat berbicara sambil menolak ajakan tersebut. Penolakan itu dilakukan sekitar 10 menit.
Merasa penolakanya itu tak diterima oleh Tapril, lalu RD terpaksa mengiyakan ajakan oknum polisi itu untuk naik ke lantai atas hotel tersebut.
Setibanya di depan kamar hotel, RD mengaku tak langsung mau masuk ke dalam kamar.
Namun kala itu Tapril memaksa RD dengan cara mendorongnya masuk ke dalam kamar hotel.
“Udah masuk aja nanti dilihat resepsionis jadi malu semua kita berdua,” ungkap RD menuturkan ajakan Tapril itu.
Ketika tiba didalam kamar hotel, RD mengaku langsung dipaksa berhubungan badan.
“Saya diangkat ke atas kasur sama dia, dia naikin baju aku. Saya tutupin sampai dia melakukan itu (perkosaan) saya gak buka baju, dia baru buka setengah badan,” tuturnya.
Sempat Ingin Lapor ke Polres Tangerang Namun Diancam
Setelah kejadian itu, pada Senin (20/7/2022) RD sejatinya ingin melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tangerang Kota
Namun belum sampai melakukan hal itu, justru RD mendapat intimidasi dan ancaman melalui sambungan telepon dari pria yang mengaku ajudan Iptu Tapril.
“Ajudan ini malah ngebentak bentak saya, jadi orang mikirnya saya dibentak bentak karena bawel mengenai laporan, padahal mau ngelaporin pelecehan itu,” ungkap RD. ***