Pohon langka berjenis Mersawa yang ditanam Presiden RI Joko Widodo kondisinya kini sangat memprihatinkan.

Menyadur Radar Banjarmasin, kini pohon berusia sekitar 20 tahun tersebut terlihat mengering. Ranting-rantingnya tidak lagi ditumbuhi dedaunan. Pemandangan itu sangat kontras dengan pepohonan di sekelilingnya yang terlihat tumbuh subur dan hijau.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha (KSBTU) UPTD BPTH pada Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan, Agung Hananto mengatakan, Pohon Jokowi mengering dikarenakan sudah mati setelah tersambar petir pada awal Agustus 2020 tadi. “Akibat kena petir ya mati Mas,” kata dia.

Dia mengungkapkan, padahal sebelum tersambar petir pohon Mersawa terlihat tumbuh subur dan hijau. “Karena mati, nanti akan dilakukan pergantian dengan jenis yang sama,” ungkapnya.

Pergantian pohon sendiri, kata Agung, menunggu curah hujan sudah tinggi. Supaya nantinya tanaman bisa tumbuh subur. “Karena kalau di musim hujan, cuaca tidak terlalu panas,” sebutnya.

Sebelumnya, Pohon Jokowi juga sempat meranggas: beberapa pekan usai ditanam. Hal itu ditandai dengan daunnya yang mengering dan berguguran. Selain itu, rantingnya juga tampak kering dan tidak lagi ditumbuhi dedaunan segar.

Pohon itu ditanam di halaman perkantoran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan pada peringatan Hari Pers Nasional 8 Februari 2020. ***