https://youtu.be/h-so2TeIlN4

Bagi yang suka mengikuti perkembangan pembuatan film kartun atau animasi, sejak zaman Mickey Mouse atau Scooby Do hingga ke era majunya teknologi perfilman, tentu tak asing dengan Shaun The Sheep, Shaun si Domba.

Film ini adalah serial televisi animasi stop-motion Inggris dari Franchise Wallace dan Gromit. Serial ini dibintangi Shaun – seekor domba yang sebelumnya ditampilkan dalam film pendek 1995; A Close Shave dan dalam film pendek; Shopper 13 dari seri Wallace 2002 dan Gromit’s Cracking Contraptions – dan petualangannya yang gila di sebuah peternakan kecil sebagai pemimpin kawanannya.

Serial ini pertama kali ditayangkan di Inggris pada blok CBBC di BBC One pada 5 Maret 2007. Telah disiarkan di 180 negara secara global, termasuk di Indonesia. Serial ini terdiri dari 150 episode tujuh menit.

Apa yang menarik dari film animasi Si Domba itu? Jawabannya adalah Stop Motion. Ini adalah teknik pembuatan film animasi di mana objek dimanipulasi secara fisik. Ratusan hingga jutaan frame difoto secara secara sendiri-sendiri. Lalu frame-frame itu digabung dan ketika diputar terlihat bergerak dinamis.

Setiap jenis objek dapat dianimasikan, tetapi boneka dengan sendi bergerak atau figur plastisin (animasi tanah liat atau claymation) paling umum digunakan.
Boneka, model, atau figur tanah liat yang dibangun di sekitar armature digunakan dalam model animasi.

Adapula Stop motion dengan aktor hidup. Ini disebut sebagai pixilation. Stop motion dari bahan datar seperti kertas, kain atau foto biasanya disebut animasi potongan.

Anak saya, Mohammad Thariq Aqila, 12 tahun memilih membuat Stop Motion versinya dari figure Lego atau Gundam atau permainan robot-robotannya. Ia mulai tertarik membuat ini pada 2017, setelah menonton sebuah tayangan di YouTube.com. Saat itu ia menonton stop motion yang menyajikan pertarungan antara Black Kamen Rider dan Gundam RX-78-2.

Ia kemudian mencoba sendiri membuatnya. Dia memakai Camera Phone Samsung J2 Prime yang dipunyainya. Maka jadilah sejumlah stop motion karyanya.

Selama #dirumahsaja dan #jagajarak akibat pandemi Virus Korona Baru atau Covid-19 ini, ia kembali membuat karya-karya stop motionnya.

Yang terbaru adalah stop motion yang diberinya judul; Iron Man Tranformation. Itu menggunakan figure War Machine Lego.

Membuat animasi jenis ini butuh ketekunan dan kesabaran yang ekstra. Bayangkan saja untuk tayangan 30 detik saja, berapa frame foto yang disusun?!
Sekadar contoh, untuk stop motion 11 detik saja, Thariq butuh mengambil frame individual sebanyak 106 klik. Itulah yang kemudian disusunnya menjadi satu karya animasi yang bisa anda nonton di kanal Celebes Image di YouTube.

Anda tertarik mengajarkannya pada anak-anak untuk mengisi waktu luang dan mengasah ketrampilan mereka? Agar selama #dirumahsaja dan #jagajarak bisa membuat karya yang menarik dan bermanfaat. Nanti, Thariq akan membuat tutorialnya ya. ***