Otoritas keamanan secara hukum diizinkan menggunakan gas air mata untuk pengendalian massa, tetapi ada pedoman internasional yang ketat seputar penggunaannya dan cara menggunakannya.
Jurnalis yang meliput demonstrasi harus menyadari efek gas air mata dan bagaimana menanggapinya jika terkena dampaknya.
Bagaimana cara kerja gas air mata?
Riot Control Agents – Agen atau Medium Pengendalian Kerusuhan tipikal seperti gas air mata dilepaskan dengan semprotan atau tabung granat yang ditembakkan dari pistol atau flash ball. Tabung itu sendiri bisa berbahaya karena biasanya menghasilkan panas dan akan menyebabkan luka bakar yang parah jika dipegang. Jika ditembakkan dari jarak dekat dapat menyebabkan cedera serius pada bagian tubuh seseorang yang terkena atau dapat pula menyebabkan kematian.
Disalin dari laman International News Safety Institute, saat bahan kimia yang digunakan dalam gas air mata bereaksi dengan kelembaban, bahan kimia tersebut menyebabkan sensasi terbakar, yang berarti mata, kulit, dan paru-paru akan sangat rentan. Krim berbahan dasar minyak, tabir surya, dan riasan juga akan menyerap gas air mata, jadi hindari memakainya saat meliput.
Gas air mata menyerang paru-paru, jadi jika Anda menderita penyakit pernapasan, termasuk asma, Anda harus secara serius mempertimbangkan potensi efek berbahaya yang mungkin ditimbulkan pada kondisi Anda.
Air mata yang mengalir seperti menangis dan tenggorokan yang terasa terbakar serta batuk yang berlebihan adalah reaksi terhadap gas air mata. Kelebihan lendir yang berasal dari hidung, kelopak mata, dan tenggorokan juga sering terjadi. Orang sering melaporkan bahwa mereka merasa disorientasi dan pusing setelah menghirupnya.
Efeknya biasanya hilang dalam waktu satu jam, meskipun perasaan terbakar dan kulit yang sangat teriritasi dapat bertahan selama berjam-jam.
Bagaimana melindungi diri sendiri
Masker gas (sering disebut respirator) adalah alat terbaik untuk melindungi diri kita. Itu tidak murah, tetapi itu akan memungkinkan kita untuk meliput dengan aman.
Masker gas terdiri dari masker karet dengan tabung dan filter yang dipasang di samping. Itu disesuaikan dengan ukuran dan bentuk wajah kita. Kita tidak boleh berasumsi bahwa milik kita itu akan cocok untuk orang lain. Pastikan kita memiliki tabung cadangan, karena tabung tersebut perlu diganti setelah beberapa jam (ini tergantung pada merek dan model masker gas serta berapa lama sudah digunakan).
Jika kita sudah memiliki masker gas, pastikan masker tersebut berfungsi dengan baik dan dipasang dengan benar. Masker apa pun yang dibeli secara online atau di toko perlengkapan militer harus diperiksa oleh ahlinya untuk memastikannya berfungsi dengan benar.
Kita juga dapat menggunakan alat bantu pernapasan buatan atau masker biasa yang menutupi hidung dan mulut Anda.
Mitos dan Kesalahpahaman
Terkadang, sulit untuk menilik mitos seputar perlindungan gas air mata. Laporan, foto, dan video menunjukkan pengunjuk rasa menggunakan metode improvisasi untuk melawan efek yang melumpuhkan, termasuk mengikat botol plastik dan bahkan bra ke wajah mereka. Meskipun menghasilkan foto yang lucu, ini bukanlah cara yang efektif untuk melawan senjata kimia yang tidak mematikan ini.
Ahli senjata kimia di SecureBio, perusahaan konsultan keamanan mengingatkan agar metode itu tak dipraktikan.
Berikut ini mitos seputar cara menghadapi gas air mata:
Rendam bandana atau kain dalam cuka sari apel dan tutup mulut Anda dengan erat
Asam yang terkandung dalam cuka tidak memberikan perlindungan yang cukup, jika ada, untuk melawan efek gas air mata.
Oleskan jeruk nipis atau jus lemon di bagian dalam kain dan tutup mulut Anda dengan erat
Ini seharusnya bekerja dengan prinsip yang sama seperti cuka sari apel, tetapi sekali lagi harus dihindari.
Merendam bandana dalam air dan menutup mulut Anda dengan erat
Banyak RCA – agen atau medium pengendali massa itu berbentuk kristal, yang bereaksi dengan air. Menggunakan sedikit air (seperti saputangan basah) segera setelah terpapar gas CS kemungkinan akan mengaktifkan kembali kristal ini dan dapat memperpanjang efeknya.
Menghancurkan arang, lapisi bandana basah dengan debu, dan tutupi hidung dan mulut dengan erat
Arang tersebut diduga menyaring gas CS, tetapi tidak ada bukti yang mendukung hal ini.
Mengoleskan pasta gigi di bawah mata Anda
Karena RCA dan pasta gigi dibuat dari berbagai bahan kimia, menggunakan berbagai metode produksi, hampir tidak mungkin untuk secara akurat memprediksi reaksi yang akan terjadi. Namun dalam praktik, utamanya di Indonesia, ini kerap berhasil.
Mengendus bawang bombay yang baru dipotong
Memotong bawang menjadi dua, mengendusnya, dan mendekatkannya ke mata tidak mengurangi iritasi, dan kemungkinan besar cuma akan membuat mata Anda berair seperti saat Anda mengupasnya.
Apa yang harus dilakukan jika terkena gas air mata?
Jika Anda memiliki masker gas, atau masker dan kacamata, kenakan. Anda kemudian dapat terus bekerja di tengah paparan gas. Ketahuilah bahwa Anda masih harus membasuh tubuh dan semua pakaian setelahnya karena gas akan tetap ada pada Anda, pakaian, dan peralatan Anda.
Jika Anda tidak memiliki pelindung, tutupi mulut dan hidung Anda dengan masker untuk melindungi jalan napas Anda.
Segeralah cari tempat lapang untuk dapat menghirup udara segar. Biarkan angin sepoi-sepoi membawa gas CS.
Menjaga lengan Anda terentang yang akan membantu gas CS keluar dari pakaian Anda.
Cobalah untuk pergi ke tempat yang tinggi – kebanyakan RCA lebih berat daripada udara, jadi konsentrasi tertinggi cenderung lebih dekat ke tanah.
Basuh wajah dengan air mengalir. Misalnya dari kran air. Jangan menggosok wajah karena akan terasa perih. Cara paling aman adalah dengan menyiram air di atas kepala kita. Biarkan air mengalir sendiri ke wajah kita.
Mata kita tentu perih, basuh dengan cara memercikan air yang banyak. Jangan sampai kita mengucek mata kita karena akan terasa lebih perih.
Ingatlah bahwa gas akan meresap pakaian selama berbulan-bulan, jadi pakaian apa pun yang mungkin telah terkontaminasi harus segera dicuci beberapa kali atau dibuang.
Kulit yang terpapar terbuka harus dicuci dengan sabun dan air. Mandi dulu dengan air dingin, lalu air hangat.
Untuk persiapan sebaiknya, kita membawa bekal air bersih dalam botol. Kita bisa menaruh botol air ukuran 1,5 liter di dalam tas punggung kita untuk memastikan ketersediaan air saat terpapar gas air mata. ***