Di kegelapan malam yang sunyi, berdendanglah suara gemuruh Sungai Palu. Airnya yang mengalir deras menyirami daratan, memberikan kehidupan bagi segala yang bersinggungan dengannya. Namun, di antara gemuruh itu terdapat cerita yang mengalir dalam keheningan, cerita tentang seorang penjaga sungai yang sakti.
Legenda yang terdengar sejak dahulu kala ini menceritakan tentang seorang sosok nakarama (keramat-red) yang dipercaya menjaga sungai Palu dengan kekuatan yang luar biasa. Namanya adalah Lolo Ira. Sebagai anak sungai yang menjunjung tinggi keharmonisan alam, ia dipercaya oleh masyarakat setempat sebagai penjaga sungai yang melindungi kehidupan di sekitarnya.
Lahir dari keluarga nelayan yang hidup di tepian sungai Palu, Lolo Ira memiliki ikatan yang kuat dengan sungai tersebut sejak masa kecilnya. Dia tumbuh menjadi sosok yang bijaksana, penuh dengan pengetahuan tentang alam dan kearifan lokal.
Lolo Ira diberi nama demikian karena tubuhnya yang kehijauan. Lolo Ira dalam bahasa suku di Lembah Palu berarti pucuk muda daun. Hingga dewasa, tubuh Lolo Ira berwarna kehijauan. Sejak lahir, selain menjadi kecintaan orang tuanya, ia juga menjadi kesayangan tua muda di Lembah Palu.
Dulunya, orang tua Ira Lolo, juga adalah penjaga sungai. Sebagai sumber air alami di Lembah Palu, sungai itu harus selalu dijaga. Dari hulu sampai di hilir, orang-orang dilarang membuang sampah sembarangan.
Saat dewasa itu pula yang dikerjakan Lolo Ira. Setiao hari, ia menjelajahi sungai dengan perahunya, memperhatikan setiap perubahan kecil yang terjadi. Dia menjaga kebersihan sungai, memastikan agar airnya tetap jernih, dan melindungi kehidupan yang ada di dalamnya. Namun, tugasnya tidak hanya terbatas pada pemeliharaan lingkungan, tetapi juga menjaga keseimbangan alam.
Kisah tentang kekuatan sakti Lolo Ira tersebar di kalangan masyarakat sekitar sungai Palu. Konon, dia memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan makhluk-makhluk air dan mengetahui segala yang terjadi di sekitar sungai. Dalam keadaan genting, dia mampu menggerakkan air sungai sesuai kehendaknya, melindungi warga dari bahaya banjir atau gelombang yang mengancam.
Namun, kekuatan sakti Lolo Ira tidak hanya untuk kepentingan dirinya sendiri. Dia selalu menggunakan kekuatannya dengan bijak dan bertanggung jawab, hanya untuk menjaga keseimbangan alam dan melindungi masyarakat sekitar. Kehadirannya yang penuh kasih dan bijaksana membuat dia dihormati oleh semua orang yang tinggal di sekitar sungai Palu.
Meskipun memiliki kekuatan yang luar biasa, Lolo Iro hidup sederhana dan rendah hati. Dia selalu siap untuk memberikan segalanya demi kebaikan orang lain dan kelestarian alam. Kehadirannya yang menjaga sungai Palu tidak hanya menjadi kisah dalam sejarah, tetapi juga legenda yang terus dikenang oleh generasi-generasi berikutnya.
Berubah ujud menjadi buaya
Suatu malam, ketika bulan tersembunyi di balik awan hitam, sebuah bencana datang tanpa aba-aba. Hujan lebat turun dari langit, membanjiri tepian sungai Palu, mengancam kehidupan warga di sekitarnya. Tanpa ragu, Lolo Ira memanggil semua makhluk air untuk membantu menyelamatkan penduduk desa dari bahaya banjir yang mendekat.
Namun, ketika dia merasa bahwa usahanya tidak cukup untuk menghentikan banjir yang menerjang, sesuatu yang tak terduga terjadi. Dalam momen keputusasaan, kekuatan sakti Lolo Ira bereaksi dengan kuat, dan tanpa disadari, tubuhnya mulai berubah. Di bawah sorotan bulan yang redup, Lolo Iro berubah bentuk menjadi seekor buaya besar yang mengagumkan. Dengan tubuhnya yang kuat, ia menghalangi aliran bah agar orang-orang dapat menyelamatkan diri.
Beruntung setelah itu, meskipun berubah bentuk, jiwa Lolo Ira tetap terjaga. Dia menyadari bahwa tubuh barunya yang berubah menjadi buaya adalah anugerah, sebuah perubahan yang diberikan alam untuk melindungi sungai Palu dan penduduknya dengan lebih baik. Dengan penuh tekad, buaya yang dulunya adalah Lolo Ira kini menjelajahi sungai dengan kekuatan baru, menjaga harmoni alam dan melindungi warga dari bahaya.
Masyarakat sekitar sungai Palu awalnya terkejut dan bingung dengan perubahan yang terjadi pada penjaga sungai mereka. Namun, seiring waktu berlalu, mereka mulai memahami bahwa buaya yang muncul tersebut adalah manifestasi dari kekuatan dan kebijaksanaan Lolo Ira yang sebelumnya. Mereka belajar untuk menerima kehadiran buaya tersebut sebagai bagian dari alam yang melindungi mereka.
Kisah perubahan Lolo Ira menjadi buaya menjadi bagian penting dari legenda sungai Palu. Ini bukan hanya cerita tentang perubahan fisik, tetapi juga tentang kesetiaan terhadap tugas dan pengabdian kepada alam. Setiap kali malam gelap menyelimuti sungai, masyarakat masih mendengar gemuruh air yang berbicara tentang kisah seorang penjaga sungai yang berubah menjadi buaya, tetapi tetap setia dalam melindungi kehidupan di sekitarnya.
Itulah mengapa, mengapa sungai Palu penuh dengan buaya tapi sangat jarang terdengar ada yang memangsa korban. Warga Kota Palu dan buaya-buaya di Sungai Palu hidup damai dan berdampingan sejak dahulu kala. Bilapun ada kejadian, itu karena ada yang sengaja menggangu mereka.
Hingga hari ini, cerita tentang Lolo Ira, orang sakti penjaga sungai Palu, tetap menjadi inspirasi bagi masyarakat setempat. Di antara gemuruh sungai yang terus mengalir, legenda ini terus hidup, mengajarkan nilai-nilai kebijaksanaan, pengorbanan, dan cinta terhadap alam kepada siapa pun yang mendengarnya.
Sungguh, Lolo Ira bukan hanya penjaga sungai, tetapi juga penjaga kebijaksanaan dan keharmonisan alam yang abadi. ***