Besar harapan tentulah hal yang baik. Bahasa galibnya: Optimis. Orang-orang yang berharapan besar itu tak mudah menyerah. Seperti itulah gambaran pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Anwar Hafid – Sigit Purnomo Said.

Anwar adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, sedang Sigit atau popular dengan Pasha Ungu masih menjabat Wakil Walikota Palu saat ini.

Keduanya sudah bersepakat bergandengtangan. Dukungan dari Partai Demokrat di mana Anwar Hafid menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah sudah didapat. Partai besutan mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono ini punya 4 kursi di DPRD Sulteng.

Itu artinya mereka harus mencari dukungan dari partai lainnya untuk menggenapi 9 kursi dukungan yang dipersyaratkan.

Apa lacur, sampai dengan saat ini, kursi dukungan mereka belumlah cukup. Sementara waktu makin kasip. Komisi Pemilihan Umum sudah menjadwalkan waktu pendaftaran bakal calon dimulai 4 sampai 6 September 2020. Adapun partai yang mereka harapkan mendukung sudah melempar sauh di pasangan lain.

Semula mereka berharap pada PDI Perjuangan. Apa daya Mohammad Hidayat Lamakarate – Bartholomeus Tandigala yang dipilih. Berikutnya ke Partai Golkar.

Sayangnya, Rusdy Mastura – Ma’mun Amir lebih menarik hati para pimpinan partai berlambang pohon beringin ini. Adapun Partai Hanura juga sulit diharap. Mereka sudah menyerahkan bendera partainya ke pasangan Rusdy – Ma’mun.

Sekarang, ke mana Anwar – Pasha bakal melabuhkan hati? Ada kabar Anwar bersedia menjadi Ketua Tim Pemenangan Hidayat – Bartho.

Belakangan, kabar itu disanggahnya. Ia masih yakin ada partai lain yang mencukupi kursi dukungannya.

Bila tak ada lagi, Anwar tiada pilihan lain selain merapat ke kubu koalisi Gerindra, PDI Perjuangan, PBB dan Berkarya.

Adapun Pasha besar kemungkinan ia akan membantu pemenangan Rusdy – Ma’mun. Kecil peluang ia akan bergabung ke Hidayat – Bartho, sebab sejak awal ketika ditawari DPP PDI Perjuangan untuk menjadi pasangan Hidayat, ia tak berkenan.

Namun, saudara-saudara, ini adalah dunia politik. Di sini, perubahan apapun dapat terjadi dari detik ke detik. Bila kemudian Dewi Fortuna berpihak ke Anwar – Pasha, cukuplah ini jadi catatan pembuka diskusi. ***