Lembah Palu dan Sulawesi Tengah pada umumnya punya beragam kuliner khas. Di antaranya berupa olahan daging-dagingan. Selain kaledo yang sudah tersohor itu dikenal pula uvempoi. Bahannya dari daging sapi.
Kuliner khas ini selalu wajib hadir saat Ramadhan hingga Idul Fitri. Tak berwarna rasanya meja makan kita bila saat berlebaran bersama keluarga hidangan ini tak hadir.
Sayangnya, pembatasan mudik arena pandemi Covid-19 tahun ini membuat kita tak bisa berkumpul bersama keluarga. Bagaimana bila ingin menikmati uvempoi? Satu-satunya cara adalah mencari warung atau tempat di mana kuliner khas ini dijajakan.
Beruntunglah Rofina, karyawan swasta di Palu. Ia bekerja di warung makan Kaledo Stero. Ia pun memasak Uvempoi. Jadi ia bisa menyantap kuliner kegemarannya ini.
Bumbu Uvempoi tak jauh beda dengan bumbu Kaledo. Tentu saja daging yang dipilih adalah daging sapi muda yang masih melekat di tulangnya.
Pertama-tama agar bau amis daging sapi tak terbawa ke dalam kuah rebusan, daging dicuci dengan air bersih yang mengalir. Lemak-lemak yang menempel di daging juga dibersihkan.
Setelah benar-benar bersih barulah daging dimasukkan dalam rebusan air yang sudah dipanasi sebelumnya. Itu tanpa bumbu sama sekali.
Menunggu rebusan daging mendidih, bumbu-bumbu sudah disiapkan. Ada cabai rawit dan asam jawa mentah yang sudah direbus. Perasanya adalah garam batu. Saat sudah mendidih barulah bumbu-bumbunya dimasukkan.
Asam Jawa mentah yang sudah direbus tadi diremas-remas agar keluar sarinya. Itulah yang dicampurkan dengan kuah rebusan daging, kemudian ditambah cabai rawit yang sudah ditumbuk halus dan ditambahkan garam batu sesuai selera.
Cara pengolahan daging dan lamanya merebus akan menentukan lembut atau kerasnya daging yang menempel pada tulang iga sapi itu.
Setelah dipastikan dagingnya sudah matang/ barulah disajikan.
“Ini nikmat dan menyegarkan. Kalau kaledo pakai tulang kaki, kalo uvempoi pake tulang rusuk begini. Apalagi ditambah Asam Jawa. Rasanya mantap,” aku Rofina.
Kuah Uvempoi terlihat bening sebab tidak menggunakan bumbu yang banyak. Cuma cabai rawit yang menjadi bumbu utamanya. Sementara Asam Jawa yang ditambahkan setelah dagingnya masak kian menambah segar kuliner khas Lembah Palu ini. Saat lebaran, Uvempoi akan bisa kita temukan dari rumah ke rumah warga. ***