Jenazah Ahmad Panjang dan Rukli, dua anggota Mujahiddin Indonesia Timur yang ditembak personel Komando Operasi Gabungan Khusus di Pegunungan Tokasa, Torue, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah sampai dengan Senin, 12 Juli 2021 belum berhasil dievakusi.

Demikian informasi yang diterima jafarbuaisme.com (http://jafarbuaisme.com/) dari Satuan Tugas Madago Raya.

BACA INI JUGA:  Kompolnas: Vonis Mati Kompol Satria Nanda Jadi Pembelajaran bagi Anggota Polri

“Pada 12 Juli 2021 pukul 20.10 Wita bertempat di Pos Sekat Yonif 714, di Dusun 6 Tokasa, Desa Tanalanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulteng telah dilaksakan koordinasi tentang penundaan kegiatan evakuasi korban kontak tembak antara tim Koopgabsus dan kelompok MIT di sekitar pegunungan Batu Tiga, Tokasa.”

BACA INI JUGA:  Simpan Mayat Bayi di Kulkas, Ayah di Ciledug Mengaku Tak Punya Uang

Demikian tertulis dalam laporan yang diterima jafarbuaisme.com itu.

Diketahui, Satgas menunda evakuasi dikarenakan cuaca yang tidak mendukung, medan yang sangat curam serta kurangnya personil evakuasi di lokasi kontak tembak.

BACA INI JUGA:  Satria Wibawa – Pendekar dari Jurang Takdir (Episode 26: Pohon Sungsang Rindu di Bukit Boneka)

Saat ini, tim evakuasi tambahan tengah melakukan persiapan. Malam ini mereka sudah tiba di pondok warga yang berjarak sekitar 2 kilometer dari lokasi.

Dipastikan, evakuasi akan dilanjutkan pada Selasa, 13 Juli 2021. ***