Aksi unjukrasa warga Parigi Moutong Sulawesi Tengah menolak keberadaan izin usaha pertambangan milik PT Trio Kencana di Kasimbar berakhir rusuh. Aparat kepolisian terlibat bentrokan dengan warga yang memblokade jalan di Desa Sinei, Kecamatan Tinombo Selatan, Sulawesi Tengah, Sabtu (12/2/2022) malam.

Bentrokan ini terjadi setelah aparat dari Kepolisian Resor Parigi Moutong membubarkan aksi warga yang menutup Jalan Trans Sulawesi bagian utara yang merupakan satu-satunya jalur transportasi yang menghubungkan wilayah Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Sulawesi Utara itu.

BACA INI JUGA:  Polwan Bakar Suami di Mojokerto, Diduga karena Masalah Ekonomi dan Judi Online

Dari rekaman gambar amatir yang diterima jafarbuaisme.com, polisi yang menggunakan water cannon, gas air mata serta flash ball terus merangsek untuk membubarkan kerumunan warga. Sementara, ratusan warga yang sejak Sabtu siang berunjukrasa terus berusaha melawan dengan melempari polisi menggunakan batu. Polisi baru berhasil menguasai massa sekitar pukul 01.00 dinihari Waktu Indonesia Tengah.

BACA INI JUGA:  Pemerintah Bayar Gaji Baru Pensiunan Janda/Duda PNS Mulai September 2025

Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Tengah Komisaris Besar Polisis Didik Supranoto menyayangkan sikap massa yang untuk ketiga kalinya melakukan pemblokiran jalan. Terlebih lagi itu adalah Jalan Trans Sulawesi.

BACA INI JUGA:  Soal Serangan Teroris di Poso, Ini Keterangan Resmi Kepolisian

Dari lapangan dikabarkan seorang warga meninggal dunia dalam bentrok itu. Saat ini, jenazahnya tengah berada di ruang gawat darurat rumah sakit setempat. Sejauh ini belum ada keterangan resmi terkait jatuhnya korban jiwa ini, baik dari pihak keluarga maupun polisi. ***