Rosmawati merupakan ibu kandung Refaldi (21) pemuda asal Desa Tada, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah itu mengaku kaget setelah mendengar kabar anaknya meninggal dunia, Minggu (13/2/2022) dinihari.
Aldi, diketahui meninggal dunia dalam aksi blokade jalur Trans Sulawesi di Desa Katulistiwa yang digelar Aliansi Rakyat Tani (ARTI) untuk menolak keberadaan tambang emas PT. Trio Kencana di Kasimbar.
“Saya mendapat kabar anak saya kena tembak dari keluarga saya langsung mencari tahu keberadaannya ke Puskesmas Tada. Saya sampai tidak kuat melihat kondisi anakku yang saat itu telah meninggal,” kata Rosmawati ibu korban kepada wartawan saat ditemui di rumah duka, Minggu (13/2/2022).
Menurut Rosmawati, Aldi tiba di lokasi unjuk rasa sekitar pukul 20.00 WITA. Dia juga membantah jika anaknya disebut sebagai salah seorang dari pengunjuk rasa.
Kata dia, sebelumnya ia sempat menyuruh anaknya untuk belanja barang dagangan untuk kebutuhan di kios miliknya.
“Anak saya itu, ke acara pesta saja tidak pernah. Dia hanya datang menonton, karena namanya anak-anak mau melihat kejadian seperti itu secara langsung.” ungkapnya.
Menurutnya, Aldi sebelum berangkat ke lokasi unjuk rasa sempat membeli obat tetes mata untuk tantenya.
Dia mengatakan, berdasarkan keterangan saksi mata yang membawa anaknya ke Puskesmas Tada, Aldi terkena tembak dari arah belakang.
Katanya, anaknya saat itu sedang berlari menghindari kerumunan masa aksi, ketika terjadi bentrok dengan aparat kepolisian.
“Dari cerita beberapa saksi, anak saya terkena tembak dan langsung terjatuh dengan posisi wajah mengarah ke aspal,” kata dia.
Ia juga mengatakan Aldi mengalami luka-luka di bagian wajahnya.
“Kami akan menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan masalah ini. Saya yakin Aldi tidak bersalah. Kami menuntut keadilan atas tertembaknya anak lelaki kami satu-satunya itu,” jelas Rosnawati.
Ia berharap, oknum pelaku yang melakukan tindakan itu dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya. (Aswadin)
Discussion about this post