Sebuah video yang memperlihatkan seorang Kepala Desa Dopang, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat mengamuk di SDN 1 Dopang, viral di media sosial.

Dalam video yang beredar tersebut, tampak Kades berpeci putih membentak para guru dengan mengeluarkan kata kotor.

Dalam video berdurasi 2 menit 50 detik tersebut, Kades menantang melaporkan jika ada yang keberatan dengan sikapnya.

Mendapatkan perlakuan demikian, sejumlah guru tampak bersabar dengan mengucapkan kata istighfar.

Tanggapan polisi
, AKP Agus Eka Artha mengungkapkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Senin (19/9/2022) karena kesalahpahaman.

Kades tersebut mengamuk diduga karena aduan orangtua akibat seorang anak yang dihukum.

“Kades tersebut mengamuk diduga akibat seorang anak yang dihukum oleh gurunya yang bersekolah di SDN 1 Dopang, Gunungsari, karena aduan dari beberapa orangtua murid di mana anaknya telah dipukul (hukum),” ungkap Agus dalam keterangan tertulis, Rabu (21/9/2022).

Damai
Atas kejadian itu, pihaknya dalam hal ini Bhabinkamtibmas Desa Dopang Polsek Gunungsari melakukan gerak cepat bersama Koramil Gunungsari.

Mereka telah membuka forum untuk melakukan mediasi.

“Sudah damai kok. Kemarin langsung kami kumpulkan dan melakukan mediasi,” kata Agus.

Adapun mediasi tersebut dihadiri oleh Dinas Pendidikan dan Olahraga Lombok Barat, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta guru dan wali murid.

Diterangkan Agus, anak murid yang dihukum hingga memicu kemarahan Kades, bukan merupakan anaknya.

“Banyak yang menduga itu anak Pak Kades. Tapi bukan, itu anak warganya yang melapor ke dia,” jelas AKP Agus.

Agus menjelaskan, beberapa pihak telah menandatangani surat kesepakatan untuk berdamai.

“Sudah tanda tangan surat untuk tidak saling menuntut dalam hukum dan sepakat berdamai,” kata Agus.

Ia mengimbau, masyarakat tidak mudah terprovokasi atas isu yang beredar yang dapat memicu perpecahan. ***