Ulah banyak sudah mencapai level akut. Kelewat puluhan orang yang dibekuk, nyatanya tak membuat nyali kelompok-kelompok gangster ciut.

Mereka justru makin menunjukkan keganasannya ingin mengacaukan Surabaya. Akhir pekan yang normalnya dihabiskan bersenang-senang, justru waktu ini nyaris dibuat untuk tawuran.

Pada Sabtu (3/12/2022) sejak pukul 21.00, kawasan Jalan Raya Kenjeran, tepatnya di sekitaran Diskotik Star One dipadati gerombolan anak-anak muda yang ditengarai gangster. Jumlahnya ada ratusan. Sepeda motornya rata-rata protolan.

Sebelum anak-anak yang diduga gangster Surabaya itu kumpul, memang tersebar pesan-pesan teror di media sosial.

Kelompok itu rencananya akan melakukan tawuran besar-besaran di wilayah Kenjeran, Laguna, dan sekitarnya.

Tak tanggung-tanggung, kisruhnya bahkan sudah dijadwal akan berlangsung sampai hari Minggu.

Pergerakan itu terendus polisi. Polisi sangat geram. Harga diri Surabaya rasanya seperti diinjak-injak. Oleh karena itu, Sabtu malam hingga Minggu dini hari polisi melakukan patroli skala besar.

Kelompok gangster itu memang sudah kadung kelewat batas. Bahkan, cukup terlihat ngece polisi. Mereka tak segan menggeber-geber gas sepeda motor setiap kali simpangan dengan polisi.

Polisi akhirnya melakukan tindakan represif. Intel-intel menyebar ke titik-titik rawan. Muda-mudi yang terlihat gelagatnya seperti anggota gangster langsung dihadang.

Seperti yang terjadi di depan RS Mitra Keluarga Kenjeran. Di situ ada 7 orang ditangkap. Kemudian, 5 orang diamankan di depan Kelurahan Gading, Kecamatan Tambaksari.

Lalu, 14 remaja turut diamankan di area Jalan Bali, Kecamatan Gubeng. Tak hanya itu, di kawasan 4 orang terciduk di sekitaran Ketintang.

Rata-rata mereka tertangkap karena kepergok membawa senjata tajam. Seperti parang ukuran 30 centimeter, ada juga yang berupa belati. Senjata-senjata itu menjadi potret keganasan kelompok gangster sudah mencapai level akut.

Kapolrestabes Surabaya Kombespol Akhmad Yusef Gunawan mengaku geram melihat ulah gangster. Ia menegaskan teror gangster sudah tidak bisa ditoleransi.

Sebab perbuatan gangster sudah sangat keji; memukul, merusak, termasuk merampas barang milik korban. Oleh karena itu, anak buahnya dikerahkan untuk mengamankan Surabaya.

Kapolres menuturkan, dalam mengamankan gangster anak buahnya diizinkan melakukan tindakan tegas tapi tetap terukur.

Kaki target perlu ditembak, apabila terlalu sulit dilumpuhkan. Pertimbangannya, karena ingin mengembalikan kenyamanan warga Surabaya.

“Surabaya itu dalam situasi pemulihan ekonomi pasca dihantam pandemi Covid-19. Jangan hal ini terganggu oleh oknum-oknum negatif,” pungkasnya. ***

Baca berita terbaru jafarbuaisme.com di Google News.