Tidak kurang 838 warga dievakuasi imbas erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (). Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengatakan erupsi tersebut disebabkan gempa di Maluku Utara belum lama ini.

di Sitaro dilaporkan meletus pada Selasa (16/4/2024) malam. Kejadian ini berdampak di dua Kecamatan Tagulandang, yakni Desa Pumpente dan Desa Patologi.

“Untuk Gunung Ruang itu ada dua perkampungan dihuni 838 jiwa yang tinggal di pulau yang sama dengan gunung apinya dan sudah dievakuasi semua sehingga posisi Gunung Ruang itu sudah kosong, tidak berpenghuni dikarenakan sudah dilakukan evakuasi,” kata Ketua Gunung Api Pusat PVMBG Heru Ningtyas, Rabu (17/4/2024) seperti dikutip dari Detik.com.

Ningtyas mengatakan Gunung Ruang sempat kembali erupsi pada Rabu (17/4/2024) sekitar pukul 01.08 Wita yang ditandai dengan suara dentuman. Menurut dia, erupsi terjadi karena gempa berkekuatan magnitudo (M) 6,4 yang berpusat di Pulau Doi, Maluku Utara, Selasa (9/4/2024).

“Tanggal 9 April 2024 ada gempa yang cukup besar terjadi di Maluku. Nah mungkin ini salah satu yang mempengaruhi (erupsi Gunung Ruang),” ujarnya.

“Karena gempanya cukup besar dan juga terasa di gunung Ruang sehingga hal ini adanya aktivitas di subduksi ganda di Maluku sehingga mempengaruhi aktivitas di gunung Ruang kali ini,” lanjut Ningtyas.

Ningtyas menuturkan Gunung Ruang di Sitaro sempat aktif pada 2002 dan aktif kembali pada 2022. Namun kali ini erupsinya meningkat sejauh 2.500 meter.

“Namun tanggal 16 April kemarin, pertama kalinya setelah tahun 2022 teramati kembali adanya asap yang mengidentifikasikan adanya aktivitas di Gunung Ruang di area kawah,” tuturnya.

Saat ini tingkat aktivitas Gunung Ruang dinaikkan dari level II (waspada) menjadi level III (siaga). Ningtyas mengimbau agar warga yang berada di radius 4 kilometer untuk menggunakan masker.

“Bahayanya itu awan panas diperkirakan ke barat daya, selatan dan tenggara dan masyarakat diimbau radius 4 kilometer diminta untuk menyiapkan masker. Dikarenakan adanya abu vulkanik yang cukup berbahaya untuk kesehatan atau sistem pernapasan,” imbuh Ningtyas.

Sementara Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Ruang Sitaro Julius Ramopolii mengungkapkan, ada ratusan gempa yang terjadi sebelum Gunung Ruang erupsi. Bahkan terjadi gempa tektonik 2 kali sebelum status Siaga ditetapkan.

“Dalam kurun waktu 12 jam, pukul 00.00-12.00 Wita, jumlah gempa vulkanik dalam mengalami eskalasi 198 kejadian dan tercatat gempa tektonik jauh 2 kali kejadian,” tutur Julius. ***