Rosmawati, Ibu korban Refaldi, 21 tahun yang tewas ditembak saat unjukrasa tolak tambang di Tinombo Selatan, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Minggu, 13 Februari 2022 dinihari meminta agar penyelidikan atas penembak anaknya dapat dilakukan secepatnya. Ia juga dan pelakunya dihukum berat.

Tim Investigasi Gabungan Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah sejak Selasa, 15 Februari 2022 telah memeriksa 17 anggota Kepolisian Resor Parigi Moutong. Laboratorium Forensik Polri juga telah mengambil 20 sampel senjata organik dan 60 proyektik untuk dilakukan uji balistik. Pemeriksaan pasca bentrok antara massa pengunjukrasa tolak tambang dengan polisi pada Minggu, 13 Februari 2022 dinihari lalu memang dilakukan secara marathon.

BACA INI JUGA:  Gempa Magnitudo 5.0 Guncang Aceh Singkil

Hingga Kamis, 17 Februari 2022 ini, Tim Investigasi masih menunggu hasil uji balistik dari Laboratorium Forensik Polri di Makassar, Sulawesi Selatan. Dari uji balistik itu akan dicocokkan senjata mana yang diduga digunakan untuk menembak Refaldi.

“Dari semua senjata yang ada di sini, karena proyektilnya dan ukurannya sama, dibawa ke sana, Semua diperiksa. Semuanya diambil sampel. Biar lebih banyak lagi.. Sampai sekarang sudah diperiksa sampai dengan 17 orang. Hasilnya nanti akan disampaikan,” ujar Kabid Humas Polda Sulteng Komisaris Besar Polisi Didik Supranoto. 

BACA INI JUGA:  Uji Coba Kereta Cepat Jakarta Bandung, Menhub Pastikan Aspek Keselamatan Terpenuhi Sebelum Beroperasi

Sementara itu keluarga korban meminta agar pelakunya segera ditemukan dan dihukum berat.

“Saya bersyukur sudah penyelidikan.. Sudah diurus. Pelakunya harus dicari dan diurus sampai tuntas setuntasnya. Harus dihukum. Harus ditemukan secepatnya,” aku Rosmawati, ibu korban.

Ia menuturkan bahwa ayah korban, benar-benar terpukul dengan kejadian ini.

BACA INI JUGA:  Longki Nilai Program Hidayat - Bartho Masuk Akal, Tak Asal-asalan dan Sesuai Kebutuhan Rakyat

“Ia biasa terbangun tengah malam atau jam tiga subuh. Termenung, lalu menangis,” tuturnya.

Erfina, kakak dari korban pun meminta hal serupa.

“Harapan dari keluarga, pelakunya harus ditemukan secepatnya. Jangan sampai berlarut-larut, dan harus dihukum,” pinta dia.

Sebelumnya, Rabu, 16 Februari 2022, Kapolres beserta sejumlah anggota Kepolisian Resor Parigi Moutong terlihat membagikan bahan pokok berupa beras dan makanan instan kepada warga di lokasi bentrok di Desa Khatulistiwa, Tinombo Selatan, Parigi Moutong. ***