Fakta terbaru meninggal dunia setelah makan .

Beberapa waktu yang lalu media sosial dihebohkan dengan kabar penemuan mahasiswa meninggal di kamar kosnya.

Mirisnya mahasiswa tersebut diduga meninggal setelah memakan mi instan.

Mahasiswa tersebut diketahui berasal dari Universitas Negeri Semarang (Unnes).

Seorang mahasiswa Unnes bernama Jody Yudha Permana meninggal dunia di kamar kos di Kelurahan Sekara, Senin (19/12/2022).

Mahasiswa jurusan Bahasa Jepang ini kabarnya meninggal dunia akibat terlalu banyak makan mie dan sering begadang.

Terbaru, Kasihumas Polrestabes Semarang, Kompol Untung Kistopo, membeberkan kronologi dan penyebab sebenarnya mahasiswa Unnes meninggal dunia.

Kompol Untung menceritakan, pada Senin (19/12/2022), Jody ditemani seorang temannya bernama Azan Akbar akan membeli tiket untuk pulang kampung ke Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung.

Namun, saat sampai di Indomaret Simpang Tiga Sekaran , sekitar pukul 16.00 WIB korban merasa perutnya sakit.

“Korban sampai muntah darah saat mengeluh perutnya sakit,” ungkapnya.

Karena kondisi Jody kurang fit, Azan kemudian mengajak korban untuk kembali ke kos yang lokasinya tak jauh dari Indomaret tersebut.

“Setelah sampai di teras kos korban berbaring di lantai,” ucapnya.

Korban juga sempat meminta temannya untuk memasukkan tas miliknya ke dalam kos.

Setelah itu, korban ikut masuk ke dalam kos.

“Korban ikut masuk ke kamar dan langsung berbaring di kasur,” sebutnya.

Tak berselang lama, korban diketahui meninggal dunia.

Teman korban yang saat itu panik langsung menguhubungi bapak kos bersama Ketua RT dan warga.

“Setelah itu menghubungi Bhabinkamtibmas dan Polsek Gunungpati,” ucapnya.

Makan Tak Teratur dan Suka Begadang

Berdasarkan hasil pemeriksaan, polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

Polisi memastikan korban meninggal karena sakit.

“Kabarnya korban sering begadang dan makan tidak teratur,” beber Kompol Untung.

Sementara Humas Unnes Fauzan mengatakan, dari data bagian akademik menyebut bahwa Jody Yudha sudah dinyatakan lulus.

Akan tetapi, Jody belum mengunggah berkas pasca-perkuliahan

Hal itu membuat mahasiswa tersebut belum mencetak Surat Bukti Validasi Transkrip (SBVT) sehingga korban belum terdaftar di wisuda Unnes.

“Tetapi rencana akan diurus oleh Prodi Bahasa Jepang,” jelas Fauzan, seperti dilansir Kompas TV.

Adapun seperti mahasiswa yang meninggal sebelumnya, Fauzan mengatakan, untuk persyaratan wisuda bisa diurus oleh teman dekat korban.

“Nanti yang mewakili wisuda bisa keluarganya dari mahasiswa tersebut,” paparnya. ***

Baca berita terbaru jafarbuaisme.com di Google News.