Penampakan wajah Pak Guru alias Askar alias Jaid alias Hamzah sejak 2014 diidentifikasi dari dokumen kelompok Mujahiddin Indonesia Timur. Ia akhirnya harus menyerah di ujung timah panas Satuan Tugas Operasi Madago Raya.

Pak Guru dilaporkan tertembak di area perkebunan rakyat Kilometer 13, Desa Kawende, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Kamis, 29 September 2022 sekitar pukul 18.30 WITA.

Dari laporan intelijen diketahui, lelaki bernama asli Alikhwarisman di KTP-nya itu, terlahir Kamis, 3 November 1988. Ia anak pertama dari empat bersaudara. Keluarganya sudah lama bermukim di Desa Dumu, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.

Berikut ini penampakan wajah Pak Guru dari 2014 – 2022.

Ia kemudian menetap di Dompu. Sejak 2012, mulanya ia aktif di keanggotaan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) setempat.

Pada November 2014, Pak Guru datang ke Poso memenuhi undangan Santoso alias Waluyo alias Abu Wardah untuk menjadi pelatih asykari. Ia melatih asykari di wilayah Tamanjeka, Kecamatan Poso Pesisir Utara.

Namanya mulai dimasukkan dalam pencarian orang yang dikeluarkan Densus Antiteror Mabes Polri sejak 2014.

Wajah Pak Guru sejak 2014 – 2022 tidak banyak berubah.

Ahli Merakit Bom

Keahlian utamanya adalah meracik dan merakit bom. Itulah yang diajarkan pada asykari yang dipimpin oleh Santoso saat itu.

Karena keahliannya itu pula kelompok ini selalu bisa memakai bom dalam serangan-serangan mereka. Bahkan ditengarai mereka masih menyimpan 49 bom lontong aktif.

Lelaki ini dikenal lincah bergerak di lapangan. Maklum tingginya hanya sekitar 155 centimeter. Rambutnya panjang berombak dan sering diikat. Wajahnya lonjong dengan hidung bulat kecil dan berbibir tebal. Ia menjadi andalan Qatar di kelompok kedua MIT.

Kasatgas Madago Raya, Kombes Pol, Arief Budiman membenarkan adanya kontak tembak antara Satgas dengan DPO teroris Askar alias Jadi alias Pak Guru. Pak Guru tewas di lokasi dan ditemukan ransel diduga bom.

Sebelumnya Polda Sulteng telah merencanakan akan memperpanjang Satgas Operasi Madago Raya. Direncanakan operasi tahap ke-3 akan dimulai pada 1 Oktober 2022. Namun dengan tertembaknya Pak Guru, apakah operasi masih akan terus diperpanjang? Kita tunggu jawaban Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi. ***