• Sebuah Novel
  • Breaking News
  • Lawan Covid-19
  • Ramadhan Kareem
  • Kuliner Khas
  • Profile
  • About Me
No Result
View All Result
JafarBua
Wednesday, 10 August 2022
JafarBua
  • Sebuah Novel
  • Breaking News
  • Lawan Covid-19
  • Ramadhan Kareem
  • Kuliner Khas
  • Profile
  • About Me
No Result
View All Result
JafarBua
No Result
View All Result

Seharusnya Polisi Berterimakasih pada Demonstran

Saturday, 17 October 2020
in Kertas Buram
3 min read
5 0
6
SHARES
10
VIEWS

Bila rakyat, pemuda, mahasiswa, buruh dan tani tak berdemonstrasi pada 1998 hingga Presiden Soeharto mundur, maka hingga kini Polri tetap berada di bawah TNI. Tidak mandiri. Penyatuan itu pun membuat Polri sulit berkembang.

Maka sudah seharusnya, jajaran Kepolisian Republik Indonesia berterimakasih pada para demonstran. Dan mereka mestinya memperlakukan demonstran seperti saudara mereka sendiri.

Saat itu, prakondisi menuju demonstrasi besar-besaran pada Mei 1998 sudah dimulai sejak 1995. Massa demonstrasi kala itu lebih besar daripada saat ini. Lebih militan pula. Polisi pun garang di lapangan. Penggunaan peluru karet pun diizinkan. Proses demi proses pematangan gerakan people power yang akhirnya memaksa Pak Harto mundur dilakukan sejak lama.

Jauh sebelumnya pada 5 Mei 1980, Ali Sadikin, pensiunan Marinir yang dulu disebut Korps Komando (KKO) dan Gubernur DKI Jakarta 1966 – 1977 menandatangani apa yang dinamakan Petisi 50. Sejak saat itu perlawanan atas Pak Harto dimulai. Puncaknya adalah Mei 1998.

Sebelum Reformasi 1998, kedudukan Polri selama masa Demokrasi Terpimpin di bawah Presiden Soekarno hingga masa Orde Baru di bawah Soeharto bergabung dengan TNI di bawah Menteri Pertahanan dan Keamanan (Menhankam) atau Panglima Angkatan Bersenjata (Pangab).

Namun, sejak Jenderal TNI Soeharto terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia pada 1968, jabatan Menhankam atau Pangab berpindah kepada Jenderal M Panggabean.

Ketatnya birokrasi dan hal-hal administratif dalam penyatuan tersebut menyulitkan perkembangan Polri yang secara universal memang bukan angkatan perang. Polri sulit membenahi diri secara mandiri.

Akan tetapi keadaan berubah pasca reformasi dijalankan.

Soeharto yang turun tahta digantikan wakilnya, BJ Habibie pada 1998, membuat gerakan demokratis dan sipil tumbuh subur mengganti peran militer dalam keterlibatan politik di Indonesia. Hasilnya Dwifungsi ABRI dihapuskan.

Longki Djanggola

Reformasi ini juga melibatkan penegak hukum dalam masyarakat sipil umum, yang mempertanyakan posisi polisi Indonesia di bawah payung angkatan bersenjata.

Reformasi ini telah menyebabkan pemisahan kepolisian dari militer pada 2000.

Sesuai dengan Ketetapan MPR nomor VI/MPR/2000 tentang pemisahan TNI dan Polri serta Ketetapan MPR nomor VII/MPR/2000 tentang Peran TNI dan peran Polri, Polri secara resmi kembali berdiri sendiri dan merupakan sebuah entitas yang terpisah dari militer. Nama resmi militer Indonesia juga berubah dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) menjadi kembali Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Tribunnews.com metulis lewat penandatangan Undang-undang (UU) Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, UU Nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, dan UU Nomor 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia oleh Presiden Megawati Soekarno Putri, tugas dan kewajiban Polri terpisah dengan TNI hingga saat ini.

Melihat itu, maka sudah semestinya Polisi dari semua satuan apapun berterimakasih pada para demonstran dan kekuatan sipil lainnya. Berkat mereka Polri menjadi entitas yang mandiri secara kelembagaan dan pembiayaan. Berkat gerakan reformasi 1998.

Bila kini demonstrasi kembali marak, maka terimalah sebagai bagian dari proses demokrasi. Tak mesti harus dihadapi dengan pentungan, meriam air dan gas air mata, apalagi pemukulan, penangkapan dan pemenjaraan.

Hadapilah para demonstran itu seperti saudara atau sahabat, Sebab apa yang mereka perjuangkan kini menyangkut hajat hidup orang banyak, termasuk Polri di dalamnya. Sebab Omnibus Law yang kini sudah disahkan oleh Pemerintah, rupanya tak seindah kabarnya. ***

Related Posts

Kertas Buram

Kisah Horor KKN di Desa Uwemanje, Sigi

Saturday, 18 June 2022

Pasti sudah menonton film KKN Di Desa Penari kan?! Ini diadaptasi dari salah satu cerita...

Kertas Buram

Emak-Emak Pemotor Lawan Arah, Ditegur Malah Marah-Marah

Tuesday, 29 September 2020

https://youtu.be/UMihIZetPbU Ada adagium umum di tengah kita: The Power of Emak-emak. Pokoknya jangan coba-coba lawan...

Kertas Buram

Pambae dan Paepulu

Thursday, 24 September 2020

Sudah sebulan terakhir kata pambae dan paepulu ramai ditulis di linimasa Facebook. Rata-rata menulis: 'Biar...

Kertas Buram

Pilkada dan Covid-19: Dont Think, Dont Ask, Pay Tax and Vote Us.

Tuesday, 22 September 2020

Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa Pilkada 2020 tak bisa ditunda, harus tetap berjalan meski kasus...

Foto: https://unsplash.com/@anastasiavitph
Kertas Buram

Pandemi, Pilkada dan ‘Perempuan Seksi nan Menggoda’ itu

Tuesday, 7 July 2020

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melaporkan total kasus positif virus corona Indonesia mencapai 64.958 pasien....

Kertas Buram

Kisah Pingpong, Kelontong dan Es Tongtong

Wednesday, 15 April 2020

Orang tua kita suka memberi wejangan; janganlah karena mulut badan binasa. Janganlah karena silap kata...

Next Post

Selalu Ada Perempuan Hebat di Belakang Kesuksesan Suami

Buruh Hebat, Buruh Sejahtera

Ada Kepentingan Apa 3 Warga ini Bisa Naik Helikopter Polisi?

Discussion about this post

Highlight

  • Lifestyle
Breaking News

Pembaretan di Yonif 711/Raksatama; Warek III Untad: Menwa itu Potensi Akademiknya Bagus dan Disiplin

by Jafar Bua
Friday, 5 August 2022
0

Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Dasar Militer Resimen Mahasiswa di Batalyon Infanteri 711/Raksatama, Brigade Infanteri 22/Ota Manasa adalah bagian dari tanggungjawab...

Read more

Om Kota, Jurnalis Radio Sepanjang Masa

Thursday, 4 August 2022

Tiga Batalyon Menwa Gelar Diklatsar Gabungan di Yonif 711/Raksatama

Tuesday, 26 July 2022

Buku untuk Dijual: Leluhur Sulawesi Tengah; Tadulako, dari Mitos ke Realitas

Wednesday, 13 July 2022

In Memoriam Haris Kariming, Rusdi dan Longki: Almarhum Sangat Cakap dan Cekatan 

Monday, 11 July 2022

About Me

JafarBua

JAFAR BUA

Blogger & Traveler

JAFARBUAISME. Ini dapat dibaca sebagai Jafar Bua is Me; Jafar Bua adalah saya. Anda bisa pula membacanya sebagai hal-hal yang berkaitan dengan saya, Jafar Bua sebagai pribadi. Itu mencakup pikiran, gagasan, tulisan, sajak, foto, coretan atau apapun tentang saya. Bahkan bisa pula igauan dan mimpi saya

Jafarbuaisme cuma sekadar catatan-catatan saya di waktu senggang dalam pelbagai bentuk.

JAFAR BUA

NETWORKING

KABAR LUWUK

Popular

  • Kalomba, Si Siluman Kambing, Topeule dan Pokpok; Kisah Mistis dari Parigi

    16160 shares
    Share 16145 Tweet 6
  • Kartu Sulteng Sejahtera Bukan Syarat Penerima BLT Rp1 juta per Keluarga

    8 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Dua Teroris Poso, Ali Kalora dan Jaka Ramadhan Tertembak Mati

    6 shares
    Share 2 Tweet 2
  • Satgas Madago Raya Minta Keluarga Bujuk Ali Kalora, dkk Turun Gunung

    6 shares
    Share 2 Tweet 2
  • Setelah Menghilang Dokter Faisal Akhirnya Ditemukan di Paleleh

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
  • MIT Berulah Lagi, 2 Warga Lembah Napu Tewas Digorok

    6 shares
    Share 2 Tweet 2
  • Mujahiddin Indonesia Timur Terpecah, 4 Anggota asal Poso akan Menyerah

    6 shares
    Share 2 Tweet 2
  • Benarkah dr. Faisal Kanang Ditahan Densus 88? Ini Jawaban Kapolda Sulteng

    10 shares
    Share 4 Tweet 3

  • About Me

© Copyright 2019 JAFARBUAISME , Designed & Developed by ALFATWA Multimedia.

No Result
View All Result
  • Sebuah Novel
  • Breaking News
  • Lawan Covid-19
  • Ramadhan Kareem
  • Kuliner Khas
  • Profile
  • About Me

© 2019 JafarBuaIsMe - Designed and Developed by Alfatwa Multimedia.

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In