Seorang anggota polisi wanita (polwan) di Kota Mojokerto, berinisial Briptu FN (28), diduga dengan sengaja bakar suaminya sendiri, Briptu RDW (29), yang juga seorang polisi. Peristiwa tragis ini terjadi di Asrama Polres Mojokerto, Jalan Pahlawan, Kelurahan Miji, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto, pada Sabtu pagi (8/6).
Akibat insiden Polwan bakar suaminya itu, Briptu RDW mengalami luka bakar serius di seluruh tubuhnya dan saat ini tengah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Berikut kronologi kejadiannya:
Pukul 09.00 WIB:
Briptu FN memeriksa saldo ATM milik suaminya dan mendapati bahwa gaji ke-13 sebesar Rp 2,8 juta hanya tersisa Rp 800 ribu. Ia kemudian menghubungi suaminya untuk mengonfirmasi dan memintanya segera pulang. Sebelum kembali ke rumah, FN membeli bensin dan memasukkannya ke dalam botol air mineral. Setibanya di rumah, botol berisi bensin tersebut diletakkan di atas lemari di teras rumahnya.
“FN memfoto botol tersebut dan mengirimkannya melalui WhatsApp kepada korban agar segera pulang,” ujar Kapolresta Mojokerto, AKBP Daniel S Marunduri, dalam keterangannya pada Sabtu (8/6).
FN kemudian meminta Asisten Rumah Tangga (ART) mereka, Marfuah, untuk membawa ketiga anaknya bermain di luar.
Pukul 10.30 WIB:
Tidak lama kemudian, RDW pulang dan langsung diajak masuk ke dalam rumah. Pintu rumah dikunci dari dalam. RDW diminta mengganti bajunya dengan kaus lengan pendek dan celana pendek. Setelah itu, keduanya terlibat dalam cekcok.
“Setelah itu, tangan kiri korban diborgol dan dikaitkan ke tangga yang berada di garasi. Dalam kondisi duduk di bawah, korban kemudian disiram dengan bensin yang telah disiapkan oleh terduga pelaku,” jelas Daniel.
“Terduga pelaku lalu menyalakan korek api dan membakar tisu yang dipegangnya sambil berkata, ‘ini lo yang lihaten iki,' namun korban tetap diam,” lanjutnya.
Nahas, api dari tisu yang terbakar menyambar tangan FN dan menjalar ke tubuh RDW yang sudah berlumuran bensin. Korban pun berteriak minta tolong dan berusaha menyelamatkan diri ke luar, namun terhalang oleh mobil dan tangannya yang terborgol ke tangga lipat.
Salah satu saksi, Bripka Alvian, mendengar teriakan tersebut dan segera masuk untuk mencoba memadamkan api. Korban kemudian langsung dibawa ke rumah sakit.
“Saksi kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada pimpinan dan memanggil ambulans untuk memberikan pertolongan pertama kepada korban di rumah sakit,” tambahnya.
Dalam insiden ini, polisi mengumpulkan barang bukti berupa satu botol air mineral 1,5 liter, satu korek api bensol, satu borgol, satu tangga lipat, satu baju judogi, dan satu bungkus serpihan sisa baju korban yang terbakar.