Presiden Prabowo Subianto meresmikan enam Komando Daerah Militer (Kodam) baru dalam Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Pusdiklatpassus Kopassus, Batujajar, Bandung, Minggu (10/8/2025). Langkah ini diambil untuk memperkuat pertahanan wilayah, mempercepat respon operasional, dan memangkas jarak komando yang selama ini dinilai terlalu luas.
Kodam pertama adalah Kodam XIX/Tuanku Tambusai yang membawahi Riau dan Kepulauan Riau. Panglimanya, Mayjen TNI Agus Hadi Waluyo, sebelumnya menjabat Danpussenarmed. Nama “Tuanku Tambusai” diambil dari pahlawan setempat yang dikenal gigih melawan kolonialisme.
Kemudian ada Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol yang mencakup Sumatera Barat dan Jambi, dipimpin Mayjen TNI Arief Gajah Mada yang sebelumnya menjabat Aspers KSAD. Nama ini mengabadikan tokoh Perang Padri, Imam Bonjol, yang menentang kehadiran Belanda pada awal abad ke-19.
Kodam XXI/Radin Inten meliputi wilayah Lampung dan Bengkulu. Pangdamnya adalah Mayjen TNI Kristomei Sianturi, eks Kapuspen TNI. Nama Radin Inten diambil dari pahlawan nasional Lampung yang dikenal berani melawan Belanda.
Berikutnya Kodam XXII/Tambun Bungai yang membawahi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Dipimpin Mayjen TNI Zainul Arifin, mantan Warek Unhan, Kodam ini menggunakan nama tokoh pejuang dan pahlawan Dayak yang menjadi simbol semangat perjuangan dan identitas daerah.
Untuk wilayah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat, dibentuk Kodam XXIII/Palaka Wira dengan Pangdam Mayjen TNI Jonathan Binsar Parluhutan Sianipar, sebelumnya Aslat KSAD. “Palaka” berarti pedang, perisai atau pelindung sementara “Wira” berarti prajurit atau ksatria.
Terakhir, Kodam XXIV/Mandala Trikora yang bertanggung jawab atas Papua Selatan dan Merauke, dipimpin Mayjen TNI Lucky Avianto, eks Pa Sahli Tk. III Hubint TNI. Nama ini merujuk pada Operasi Mandala dengan sesanti Trikora, simbol tekad mempertahankan Papua di era 1960-an.
Dengan tambahan ini, TNI AD kini memiliki 21 Kodam aktif. Struktur baru diharapkan membuat komando lebih gesit dan wilayah strategis lebih terjaga dari barat hingga timur Indonesia.