Kalau buka Google hari ini, jangan kaget lihat logonya berubah jadi karya seni penuh warna. Raksasa teknologi itu ikut merayakan HUT ke-80 Kemerdekaan RI lewat doodle spesial karya ilustrator asal Bandung, Wastana Haikal.
Uniknya, doodle kali ini bukan cuma menyinggung Proklamasi 17 Agustus 1945, tapi juga menyoroti Pacu Jalur, balap perahu tradisional asal Riau yang belakangan mendunia.
Pacu Jalur mendadak jadi sorotan global pada Juni 2025. Kala itu, video Rayyan Arkan Dikha, seorang tukang tari atau “anak perahu” yang beraksi energik di haluan jalur, viral di media sosial. Dengan gaya nyentrik, kacamata hitam, dan penuh aura farming, Rayyan sukses mengatur irama dayung sekaligus memikat perhatian netizen dalam dan luar negeri.
Buat yang belum tahu, Pacu Jalur bukan lomba perahu biasa. Jalur yang digunakan dibuat dari batang pohon utuh tanpa sambungan. Proses pembuatannya panjang, sarat ritual, bahkan diakhiri dengan upacara sakral untuk menghormati roh pohon. Sekali turun gelanggang, sebuah jalur bisa diisi 50-60 orang, mulai dari pendayung, juru mudi, penjaga keseimbangan, hingga tukang tari yang jadi ikon pertunjukan.
Google dalam laman resminya menuliskan: “Hari ini, Doodle merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-80 dengan menampilkan Pacu Jalur, perlombaan perahu tradisional dari Riau. Festival ini menjadi simbol penting kebersamaan dan kekayaan budaya Nusantara yang kini mendunia.”
Melalui doodle ini, Google sepertinya ingin mengingatkan bahwa kemerdekaan tak hanya dirayakan lewat bendera dan upacara, tapi juga lewat budaya Indonesia yang unik dan mampu memikat dunia. ***