Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mendapat protes dari Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto saat rapat kerja di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/8), setelah membandingkan harga beras di Indonesia dengan di Jepang.

Dalam paparannya, Amran menyampaikan stok beras nasional dalam kondisi aman. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan potensi produksi beras Januari–September 2025 mencapai 28,24 juta ton, naik 12,76 persen dibanding periode sama 2024 sebesar 25,04 juta ton.

BACA INI JUGA:  Sambangi Pospam Ops Lilin Tinombala di Poso, Ini Pesan Irjen Pol Rudy Sufahriadi

Sementara kebutuhan konsumsi beras masyarakat pada periode yang sama diperkirakan 23,38 juta ton. Dengan demikian, surplus produksi Januari–September 2025 mencapai 4,86 juta ton.

“Terkait harga, kami sampaikan data terakhir dari Bappenas. Harga gabah rata-rata Rp6.500 per kilogram untuk seluruh Indonesia,” kata Amran.

Usai pemaparan, Titiek menanyakan kebijakan penyatuan harga beras premium dan medium. Menjawab hal itu, Amran menyinggung sensitivitas masyarakat terhadap kenaikan harga beras, sembari membandingkan harga beras Indonesia yang disebutnya jauh lebih murah ketimbang Jepang.

BACA INI JUGA:  Mahasiswi Magang Nyaris Diperkosa Perawat Rumah Sakit, Didorong ke Ruang Operasi yang Kosong

“Sekarang ini baru naik sedikit saja sudah ribut. Jepang sudah Rp100 ribu per kilogram harga beras hari ini,” ujarnya.

Pernyataan itu langsung ditanggapi Titiek. Menurut dia, perbandingan harga beras Indonesia dan Jepang tidak relevan karena kondisi ekonomi kedua negara berbeda.

“Enggak bisa dibandingkan dengan Jepang. Income per capita kita juga berbeda, Pak,” kata Titiek.

Harga beras di Indonesia

Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, harga beras di Indonesia mengalami kenaikan tipis dalam sebulan terakhir.

BACA INI JUGA:  RI Tetapkan KLB Polio! Sulawesi Tengah Masuk Daftar Provinsi Berisiko Tinggi

Pada periode 21 Juli–21 Agustus 2025, harga beras medium naik 0,67 persen atau Rp100 dari Rp15.000 menjadi Rp15.100 per kilogram. Harga beras premium juga naik 0,60 persen atau Rp100 dari Rp16.700 menjadi Rp16.800 per kilogram.

Sementara di Jepang, harga beras sempat melonjak hingga 5.000 yen atau sekitar Rp500 ribu per 5 kilogram pada Mei 2025. Namun dalam beberapa bulan terakhir tren harga mulai menurun. ***