Seperti diketahui sampai dengan 2019 lalu, jumlah angkatan kerja di Provinsi Sulawesi Tengah mencapai 1.548.639 orang.
Dari jumlah itu, tercatat, sebanyak 54.843 orang tidak bekerja alias mrmgganggur. Jumlah itu mengalami kenaikan sekitar 4,7 ribu orang dibanding Februari 2018. Utama pasca bencana 28 September 2018.
Badan Pusat Statistik Sulteng, mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebanyak 54.843 itu sekitar 3,54 persen dari total angkatan kerja Sulteng.
TPT merupakan indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja. TPT di daerah perkotaan cenderung lebih tinggi dibandingkan TPT di perdesaan. Pada Februari 2019, TPT di perkotaan sebesar 4,77 persen, sedangkan TPT di perdesaan sebesar 3,04 persen.
Untuk itu, pasangan Calon Gubernur Mohammad Hidayat Lamakarate dan Calon Wakil Gubernur Bartholomeus Tandigala telah membuat ancangan program penyiapan 100 ribu lapangan kerja baru melalui pembangunan kawasan industri daerah.
“Ini adalah program yang paling realistis untuk mengatasi besarnya angka pengangguran pasca bencana di daerah kita. Kita punya Kawasan Ekonomi Khusus Palu dan sejumlah kawasan industri yang dapat menyerap tenaga kerja produktif. Itu yang kita optimalkan. Tentu dengan membekali tenaga-tenaga kerja produktif kita dengan ketrampilan yang memadai. Bila masih kurang kita kembangkan lagi kawasan industri yang lainnya,” sebut Hidayat Lamakarate.
Anda pun pasti berharap tenaga kerja produktif di daerah ini akan terserap seluruhnya ke industri-industri yang sudah berkembang di daerah kita.