Pasti kita pernah mendengar nama Socrates, Sang Filsuf Yunani itu. Filsuf yang terlahir di Athena pada 469 Sebelum Masehi dan wafat pada 399 Sebelum Masehi ini punya istri bernama Xanthippe. Perempuan ini anak dari seorang pemuka masyarakat. Ia cantik rupawan.

Konon, Socrates memperistri perempuan yang memberinya tiga anak ini untuk melatih kesabaran, kedisplinan dan untuk menghilangkan tabiat buruknya.

Xanthippe bisa kita sebut sebagai perempuan hebat. Ia mendampingi salah satu figur paling penting dalam tradisi filosofis Barat. Ia juga adalah guru Plato (427 SM – 347 SM) yang kelak mendirikan Akademi Platonik di Athena. Itu sekolah tinggi pertama di Negeri Barat. Ia meneruskan pemikiran-pemikiran cemerlang seorang Socrates.

Mengapa Socrates menjadi seorang yang hebat? Ia didampingi oleh seorang perempuan yang hebat pula.

“Seorang lelaki hebat pasti punya perempuan hebat atau pasangan hebat di belakangnya.” Itu ungkapan umum yang kerap kita dengar.

Mohammad Hidayat Lamakarate pun meyakini itu. Perempuan Hebat dalam pikiran Hidayat bukanlah seperti Super Hero dalam film-film Holywood yang mampu melawan sepasukan penjahat atau merubuhkan tembok baja dengan sinar laser?! Bukan seperti itu!

“Perempuan Hebat itu adalah seperti pasangan kita yang setia mendampingi dan mengsejajari langkah kita baik dalam suka maupun duka. Perempuan yang mendukung kita baik dalam masa susah maupun senang. Ia tidak cuma pasangan hidup, tapi juga kawan berbagi pikir dan lawan berdebat untuk mencerahkan hati pun pikiran. Perempuan yang menjaga derak roda kehidupan dengan kasih sayangnya. Itulah perempuan Hebat di benak saya,” sebut Hidayat Lamakarate.

Bagaimana dengan Anda?!