Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merasa menyesal dan meminta maaf pernah memberikan jabatan kepada Moeldoko sebagai Panglima TNI ketika menjadi Presiden RI. Hal itu setelah SBY melihat Kepala Staf Kepresidenan itu kini mengkudeta kepemimpinan putranya, Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Ketua Umum Partai Demokrat melalui Kongres Luar Biasa (KLB).

BACA INI JUGA:  Survei Elektabilitas Parpol, PDIP, Gerindra dan PKB 3 Besar, PSI dan Hanura Cuma 0,6 Persen

SBY menilai, Moeldoko melakukan perebutan kepemimpinan yang tidak terpuji dan jauh dari sikap kesatria. “Sebuah perebutan kepemimpinan yang tidak terpuji dan jauh sikap ksatria dan nilai moral,” ujar SBY dalam konferensi pers, Jumat (5/3).

BACA INI JUGA:  Uji Coba Kereta Cepat Jakarta Bandung, Menhub Pastikan Aspek Keselamatan Terpenuhi Sebelum Beroperasi

Menurut SBY, Moeldoko juga membuat malu kepada perwira dan prajurit yang pernah bertugas di TNI. “Hanya mendatangkan malu bagi perwira dan prajurit yang pernah bertugas di jajaran TNI,” ucapnya.

SBY merasa malu dan bersalah pernah memberikan jabatan kepada Moeldoko sebagai Panglima TNI ketika menjabat Presiden RI dulu. Ia pun memohon ampun kepada Tuhan.

BACA INI JUGA:  Polwan Nekat Bakar Suaminya Sendiri yang Juga Polisi, Ternyata Gara-gara ini

“Termasuk rasa malu dan rasa bersalah saya yang dulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya. Saya mohon ampun kehadirat Allah SWT tuhan yang maha kuasa atas kesalahan saya itu,” pungkasnya. ***