Pelaku penerobos Mabes Polri pada Rabu (31/3/2021) dilaporkan sempat menodongkan pistol kepada petugas pos jaga.
Dari rekaman CCTV, pelaku mendekati pos jaga dengan membawa bungkusan kotak kuning. Kemudian dia menodongkan senjata ke arah seorang petugas polisi di pos tersebut.
Ada dua anggota polisi yang melihatnya. Mereka sempat keluar pos jaga namun kembali masuk setelah melihat pelaku menodongkan pistol ke arah mereka.
Lalu, ada petugas berpakaian preman mendekat dari arah belakang sambil membawa senjata. Sedangkan pelaku masih menunggu orang keluar di depan pos. Dia berjalan kembali ke arah parkiran sambil menodongkan pistolnya ke berbagai arah.
Saat itulah dia ditembak hingga tersungkur di area parkiran Mabes Polri.
Dalam foto yang beredar di media sosial terlihat pistol yang dipakai penerobos Mabes Polri itu mirip Airgun Merek Taurus. Namun belum ada keterangan resmi dari kepolisian soal itu.
Untuk diketahui, airgun maupun airsoft gun tetaplah berbahaya bila ditembakan dalam jarak dekat.
Tercatat pada 2021, Rachmanto (37) menembak mobil Daihatsu Xenia yang ditumpangi satu keluarga di Tol JORR menggunakan air gun Beretta M84. Dari jarak cukup dekat, efek tembakannya membuat kaca mobil tersebut pecah. Ini tentu sangat berbahaya.
Senjata yang dimiliki pria yang beprofesi sebagai marketing tersebut memiliki tekanan 4 joule. Itu mendekati senjata api dan lebih tinggi dari airsoft gun.
Airgun sendiri memiliki tekanan 4 joule, sedangkan airsoft gun tekanannya 2 joule. Hampir semua air gun memiliki tekanan yang sama. Selain itu bisa dibedakan dengan bahan tabung dan material peluru yang beda antara airsoft gun dengan dengan air gun.
Saat ini, senjata yang lazim dipakai dalam olahraga menembak itu mudah dibeli dengan harga murah pula. Kita bisa mendapatkan dengan harga Rp1 juta – Rp3 juta. Peluru yang digunakan air gun berjenis gotri, terbuat dari metal. ***
