Pemerintah Amerika Serikat mengimbau warganya untuk tak berpergian ke Indonesia. Kondisi kesehatan global karena pandemi Covid-19 dan kapasitas Kedutaan Besar Jakarta yang terbatas untuk memberikan dukungan kepada warga AS menjadi pertimbangan.

Selain itu, bila terjadi sesuatu, pilihan penerbangan komersial mungkin menjadi terbatas, serta pilihan evakuasi medis berkurang dari Indonesia. Sementara itu, sistem kesehatan Indonesia memiliki kapasitas terbatas untuk menguji virus penyebab COVID-19.

BACA INI JUGA:  Kisah Hantu Mbak Yayuk di Kampus UGM, Siapa Dia Sebenarnya?

Wisatawan harus mempertimbangkan faktor-faktor ini dan kesehatan mereka sebelum bepergian ke Indonesia dan mengikuti pedoman Pusat Pengendalian Penyakit untuk pencegahan virus corona jika mereka memutuskan untuk bepergian.

Namun, jika tetap bepergian ke Indonesia, warga AS diimbau memiliki rencana untuk meninggalkan Indonesia yang tidak bergantung pada bantuan pemerintah AS.

BACA INI JUGA:  Ada 616 mobil Listrik Untuk VVIP dan delegasi KTT G20 di Bali

Yang penting adalah meningkatkan kewaspadaan di Indonesia akibat terorisme dan bencana alam. Pemerintah AS menilai beberapa area di Indonesia memiliki peningkatan risiko tersebut.

Khusus untuk pelarangan kunjungan ke Sulawesi Tengah dan Papua dipertimbangkan akibat kerusuhan sipil dan terorisme.

Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat menyebutkan teroris terus merencanakan kemungkinan serangan di Indonesia. Teroris dapat menyerang dengan sedikit atau tanpa peringatan, menargetkan kantor polisi, tempat ibadah, hotel, bar, klub malam, pasar/pusat perbelanjaan, dan restoran.

BACA INI JUGA:  Terlibat Prostitusi Online, Artis VS Diamankan Polisi, tapi VS yang Mana?

Disebutkan pula, bencana alam seperti gempa bumi, tsunami atau letusan gunung berapi dapat mengakibatkan terganggunya transportasi, infrastruktur, sanitasi, dan ketersediaan layanan kesehatan. ***