Gadis-gadis kecil di Palolo, Sigi, Sulawesi Tengah pada 22 Maret 1919 menggunakan baju dan rok berbahan kain kulit kayu. Foto ini diambil oleh Olof Strandlund, seorang misionaris berkebangsaan Swedia yang menemani perjalanan Walter Kaudern di sejumlah wilayah Sulawesi di masa itu.

BACA INI JUGA:  Untuk Keamanan Kamu, Ini 9 Aplikasi Pelacak Nomor Telepon Tak Dikenal

Perhatikan teknik serupa eco-printing yang diterapkan pada kain baju dan rok yang digunakan oleh anak-anak ini. Sungguh leluhur kita sudah memiliki budaya tekstil yang yang paripurna di masa itu. Sementara teknik eco-printing ini baru dikenal luas di Indonesia pada 2016. Bandingkan dengan masyarakat Palolo atau To Palolo – orang Palolo – yang sudah mengenalnya sejak 1900-an.

BACA INI JUGA:  Meriahnya Iwwadh, Tradisi Lebaran Arab di Palu

Motifnya yang beragam dan warna vintage-nya sungguh perpaduan yang luar biasa menawan. Lelulur bangsa kita memang sungguh luar biasa. (Foto Koleksi: National Museums of World Culture Sweden)

BACA INI JUGA:  Buaya Berkalung Ban, Kisahnya Berakhir Bahagia