Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebut bahwa dirinya tak akan bisa menjadi Presiden Republik Indonesia.

Bukan karena tak percaya diri kurang kapasitas, pensiunan Jenderal TNI itu merasa dia tak mungkin jadi presiden lantaran menyangdang ‘double minoritas’.

“Harus tahu diri juga lah kalau kau enggak orang Jawa pemilihan langsung hari ini udah lupain deh, saya enggak tahu 25 tahun lagi, enggak usah memaksakan diri [nyalon presiden] sakit hati,” ungkap Luhut di Kanal Rogerisme Rabu (22/9/2022).

Luhut melanjutkan bahwa dia adalah minoritas secara suku dan agama untuk mencalonkan diri sebagai presiden.

“Saya double minoritas udah Batak Kristen lagi, jadi saya bilang sudah cukup itu ngapain saya nyakitin diri saya,” tambahnya.

Luhut juga mengamini pernyataan Rocky Gerung yang menyebutkan bahwa antropologi Indonesia masih berdasar etnisitas.

Diketahui bahwa tujuh presiden di Indonesia hanya BJ Habibie yang bukan berasal dari etnis Jawa. Dari ketujuh tersebut juga semua beragama Islam.

Tak hanya itu, baginya dia tak perlu menjadi presiden untuk mengabdi.

“Apa harus jadi presiden kau bisa ngabdi kan enggak juga,” kata Luhut.

Riwayat HIdup Luhut

Luhut lahir pada 28 September 1947. Ia adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Kabinet Kerja pada Juli 2016.

Ia dipilih lagi pada masa Kabinet Indonesia Maju di bawah Joko Widodo dan Ma’ruf Amin periode 2019–2024 sebagai Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia.

Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia sejak 31 Desember 2014 hingga 2 September 2015.

Pada 12 Agustus 2015, ia ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno.

Dalam perombakan Kabinet Kerja Jilid II pada 27 Juli 2016, ia diangkat menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman menggantikan Rizal Ramli.

Pada 15 Agustus 2016, Joko Widodo mengambil langkah memecat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar, dan menunjuk Luhut menjadi pejabat sementara (Plt) Menteri ESDM.

Sebelum masuk dalam Kabinet Kerja, Luhut pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2000–2001 saat Abdurrahman Wahid menjabat sebagai Presiden RI 1999–2001.

Sebelumnya, ia menjabat Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura.