Para pengungsi gempa Cianjur mengeluhkan alami sembelit lantaran sering mengkonsumsi mie instan di tenda pengungsian.
Selain mie instan, pengungsi gempa Cianjur juga mengeluhkan soal tenda pengungsian yang dianggap kurang layak.
Korban gempa Cianjur pun berharap pemerintah dapat mengirimkan makanan bergizi agar para pengungsi tak lagi bergantung pada mie instan.
Akibat kejadian tersebut, ratusan orang meninggal dunia dan banyak bangunan rumah warga yang hancur parah.
Ribuan warga pun terpaksa diungsikan ke tenda pengungsian.
Beberapa hari setelah kejadian tersebut, sejumlah pengungsi di Kampung Cikamunding, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, mulai mengeluhkan sembelit.
Sejumlah pengungsi tersebut diduga mulai mengalami gangguan pencernaan karena setiap hari makan mi instan.
Seorang pengungsi bernama Adelia (20) mengatakan, sejumah bantuan berupa mi instan, telur, terpal, dan beras sudah ada.
Namun ia dan pengungsi lainnya lebih sering mengkonsumsi mie instan setiap hari.
“Dari awal kejadian, kami di tenda pengungsian setiap hari memakan mie instan yang dikirim dari beberapa orang yang datang kesini,” kata Adelia.
Karena terlalu sering mengkonsumsi mie instan, Adelia menyebut, banyak warga yang mengeluhkan sakit perut dan sembelit.
Selain itu, kondisi cuaca sering hujan serta tenda yang dianggap kurang layak seakan turut memperparah kondisi kesehatan warga.
“Hampir semuanya mengeluhkan masalah pencernaan, karena sering makan mi instan, dan tenda yang masih belum layak,” kata Adelia.
Ia pun berharap pemerintah dapat mengirimkan makanan seperti sayuran dan buah-buahan untuk para pengungsi.
Sementara itu, anggota DPR RI Dapil Cianjur, Eddy Soeparno tak menampik pengakuan Adelia tersebut.
Eddy Soeparno mengatakan, saat ini masih banyak pengungsi yang bergantung mengkonsumsi mi instan.
Baca Juga: Kehilangan 11 Anggota Keluarga Usai Gempa Cianjur, Pria ini Nelangsa Cari Para Kerabat yang Masih Tertimbun Bangunan dan Teriak Minta Tolong
Menurut Eddy Soeparno, mi instan menjadi makanan yang paling mudah dimasak untuk para pengungsi gempa Cianjur.
“Mi instan memang menjadi makanan cepat saji yang gampang untuk dimasak di tengah-tengah pengungsian,” kata Eddy, Jumat (25/11/2022).
Eddy pun berharap, para donatur dapat turut membantu korban gempa Cianjur dengan mengirimkan beras, susu, telur, dan sarden.
Sebab beberapa produk makanan tersebut mampu bertahan lama dan layak dikonsumsi bagi para pengungsi. ***
Baca berita terbaru jafarbuaisme.com di Google News.