Warga Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) dihebohkan fenomena hujan es, Sabtu (10/12/2022) siang.
Fenomena hujan es ini terjadi sekitar pukul 14.22 WITA, saat hujan lebat mengguyur Kota Mataram.
Warga yang menemukan fenomena hujan es ini kaget dan mengabadikan dengan merekamnya.
Bagi sebagian besar warga Kota Mataram fenomena hujan es tidak lazim.
Baiq Kurniawati, salah seorang warga Lingkungan Tempit, Kelurahan Ampenan Tengah, Kota Mataram sempat mengabadikan fenomena tersebut.
Dia menuturkan, saat terjadi hujan es semua warga kaget karena awalnya hanya terjadi hujan biasa.
“Awalnya panas. Terus hujan lebat disertai angin kencang agak lama. Setelah itu mulai reda sebentar trus mulai hujan lagi tetapi seperti suara lemparan batu di seng. Semua orang kaget. Pas lihat di lantai tau-tau ada es yang berjatuhan. Selang beberapa menit langsung kembali ke hujan lebat lagi,” tutur Baiq Kurniawati.
Untungnya hujan es tidak menyebabkan kerusakan apa pun pada atau rumah warga. Air hujan yang membeku tersebut dengan cepat kembali mencair.
Penjelasan BMKG Soal Hujan Es
Fenomena hujan es sendiri bukan pertama kali terjadi di Lombok.
Di beberapa daerah di Indonesia fenomena hujan es pernah terjadi.
Berikut ini penjelasan resmi BMKG terkait fenomena hujan es di daerah tropis seperti Indonesia.
Terkait fenomena hujan es, Prakirawan BMKG STAMET ZAM Agastya Ardha Chandra Dewi menjelaskan, fenomena hujan es atau dalam meteorology dikenal dengan hail merupakan fenomena cuaca yang jarang terjadi khususnya di Indonesia.
“Namun fenomena ini umumnya wajar terjadi pada masa transisi atau masa peralihan musim atau ketika musim hujan,” katanya, dalam keterangan tertulis BMKG.
Penyebab utama dari hujan es ini adalah awan Cumulounimbus atau dikenal juga dengan awan Cb.
Awan Cb yang dihasilkan dari pemanasan yang kuat di permukaan dan labilnya udara di wilayah tersebut, sehingga menghasilkan tinggi puncak yang signifikan yakni lebih dari 5 km dengan suhu puncak sangat dingin.
Kondisi ini berpotensi dapat menghasilkan hujan es, seperti yang terjadi hari ini di Kota Mataram.
Hujan es dapat dihasilkan awan Cb ketika awan tersebut mengalami proses updraft yang kuat dan mendorong partikel es tersebut jatuh ke permukaan.
“Umumnya diikuti oleh hujan lebat petir serta angin kencang sebagai hembusan kuat dari awan Cb tersebut,” katanya.
Ketika terjadi fenomana tersebut masyarakat diharapkan segera berlindung di tempat yang aman dan sebaiknya tidak beraktivitas di luar ruangan.
Disebabkan potensi cuaca ekstrim juga dapat bersamaan terjadi yakni hujan lebat disertai petir serta angin kencang yang dihasilkan awan Cb.
“Serta himbauan kami, sebagian wilayah NTB sudah memasuki musim penghujan,” imbuhnya.
Masyarakat dihimbau lebih waspada terkait peningkatan curah hujan yang akan terjadi sampai puncak musim hujan.
Puncak musim hujan prakirakan akan terjadi pada bulan Januari.
Pada saat musim penghujan, hujan lebat disertai petir dan angin kencang masih akan berpeluang terus terjadi.
Masyarakat dihimbau lebih mewaspadai dampak yang di timbulkan seperti banjir, genangan air, longsor, pohon tumbang, puting beliung, angin kencang hingga hujan es.
Untuk itu masyarakat jangan lupa selalu update dan selalu pantau informasi cuaca BMKG NTB yang dapat di akses melalui akun: instagram, twitter, facebook @infocuacantb Website http://cuaca.ntb.bmkg.go.id. ***