Mewabahnya virus Corona membuat manajemen PT Indonesia Morowali Industrial Park di Morowali, Sulawesi Tengah berjaga-jaga. Pasalnya tidak kurang dari 5.000 orang pekerja di kawasan pertambangan dan pengolahan nikel itu berasal dari Tiongkok, bahkan ada yang berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei dimana Corona pertama kali mewabah.
PT IMIP telah mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan penerimaan pekerja asal Wuhan, Provinsi Hubei dan dari wilayah Tiongkok lainnya. Kebijakan ini diberlakukan sejak 25 Januari 2020.
Pihak perusahaan juga menyatakan seluruh pekerja asal tiongkok juga menjalani pemeriksaan kesehatan ketat, baik di dalam kawasan industri maupun mereka yang baru tiba di kawasan industri pertambangan dan pengolahan nikel tersebut. Bahkan mereka yang saat Imlek meminta izin kembali ke Tiongkok diminta untuk tak kembali lagi ke Morowali buat sementara waktu.
Pemeriksaan kesehatan atas tidak kurang dari 38 ribu pekerja di kawasan itu dilakukan oleh paramedis PT IMIP dan juga paramedik dari Dinas Kesehatan setempat. Pemeriksaan kesehatan dilakukan di Poliklinik PT IMIP.
Saat ini, untuk mengantisipasi wabah Corona, mereka telah menyiapkan 35 bilik isolasi bilamana terdapat karyawan yang menjadi suspect wabah ini.
Dedy Kurniawan, Koordinator Hubungan Media PT IMIP menyatakan bahwa pihaknya selalu berkoordinasi dengan pihak Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah dan juga Dinas Kesehatan Kabupaten Morowali. Pihaknya menyambut baik perhatian pemerintah atas kesehatan karyawan mereka.
“Alhamdulillah dari hasil inspeksi ke dalam kawasan ini tidak ditemukan karyawan yang menjadi suspect corona. Tadi kami juga sudah memperlihatkan kepada petugas kesehatan bahwa manajemen PT IMIP juga sudah menyiapkan sebanyak 35 bilik isolasi bila mana ada karyawan kami yang menjadi suspect. Selain itu kami persiapkan alat pengukur suhu tubuh di bandara, pelabuhan dan klinik,” sebut mantan jurnalis Tempo ini.
Untuk diketahui PT IMIP merupakan kawasan industri nikel terbesar di Asia Pasifik. Investasinya mencapai Rp90 triliun. IMIP memproduksi bahan jadi dan setengah jadi berbahan dasar nikel. Saat ini mereka tengah menyelesaikan pembangunan pabrik baterai lithium untuk mobil listrik. ***