Setelah hampir enam tahun, buaya legend Palu terlepas dari jeratan ban sepeda motor matic. Ban sepeda motor di leher hewan predator berjulukan keren ‘buaya berkalung ban’ itu dilepaskan oleh pemburu barang antik. Buaya itu terkena jaring buatannya, Senin, 7 Februari 2022 sekitar pukul 18.30 Waktu Indonesia Tengah.
Seperti diketahui buaya berkalung ban kerap muncul di Sungai Palu hingga ke muara dan pantai Teluk Palu sejak 2016. Saat muncul pertama kali buaya legend ini masih kecil. Namun makin hari badannya makin membesar. Ban sepeda motor matic yang mengalunginya makin mencekik lehernya. Biasanya dia muncul berjemur hingga ke tepian. Biasa pula hanya sekadar kepalanya muncul di tengah arus sungai.
Setelah hampir enam tahun, akhirnya ban sepeda motor yang menjerat lehernya itu dilepaskan warga dengan cara digergaji. Aksi sejumlah orang itu menjadi tontonan ratusan warga Kota Palu.
Pada Januari 2018, Panji Petualang dan timnya berusaha menyelamatkan buaya tersebut. Mereka rencana berusaha melepas ban yang melilit leher buaya tersebut. Namun tak berhasil.
Pada Februari 2020, Matt Wright, seorang penjinak hewan liar dan presenter TV Australia juga berusaha menangkap buaya berkalung ban ini namun gagal.
Pada Desember 2020, Forrest Galante, petualang dan presenter TV dari Amerika berusaha pula menyelamatkan buaya itu, namun lagi-lagi gagal.
Dan Senin, 7 Februari 2022, Chili, warga Kota Palu yang mengaku dari Sragen, Jawa Tengah berhasil menangkap buaya itu dengan jeratnya kemudian melepaskan ban yang makin mencekik leher buaya legend ini.
“Itu memang saya kejar, Pak. Kalau ada barang antik saya kejar. Saya buktikan apa sebenarnya ini. Orang bilang terus ini emas. Ternyata bukan. Itu tadi yang potong bannya masyarakat,” kata Chili yang mengaku sudah mengintai pergerakan buaya itu selama tiga minggu ini.
Badan Konservasi Sumber Daya Alam dan tim rescue dari Dinas Pemadam Kebakaran, Kota Palu sebenarnya akan membawa buaya ini ke penangkaran milik BKSDA Sulawesi Tengah. Namun, warga meminta buaya itu dilepaskan kembali ke Sungai. Akhirnya warga kemudian menggotong buaya itu untuk dilepasliarkan kembali ke Sungai Palu. ***
Discussion about this post