Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, latihan tempur gabungan TNI 2023 bertujuan untuk membentuk deterrent effect atau daya gentar bagi negara lain.

“Latihan ini untuk menunjukkan kepada negara-negara lain, sejauh mana kemampuan dan profesionalisme para prajurit serta alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI dalam menangkal dan menindak beragam ancaman terhadap kedaulatan negara,” kata Yudo.

BACA INI JUGA:  HUT Kostrad, Mayjen TNI Farid Makruf Ziarah Makam Jenderal Besar TNI (Purn) H.M. Soeharto

Yudo menyebutkan, hal ini ini memiliki dimensi taktis, strategis, dan politis. Dalam dimensi taktis dan strategis, latihan ini diarahkan guna meningkatkan kemampuan perorangan dan satuan jajaran TNI.

“Menguji kesiapsiagaan alutsista TNI dan menguji aplikasi doktrin serta protap operasi gabungan dalam perencanaan dan pelaksanaan kampanye militer,” tutur Yudo.

Sementara dalam dimensi politis, kata Yudo, latgab TNI merupakan bentuk kontinyunitas dan deterrent effect dalam penyelenggaraan keamanan negara di masa damai.

BACA INI JUGA:  Panglima TNI Tegas, Bila Terbukti Bersalah, Oknum Paspampres yang Aniaya Warga Aceh Hingga Tewas Terancam Dipecat dan Dihukum Mati

Sementara itu, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf yang didapuk sebagai Panglima Komando Tugas Darat Gabungan (Pangkogasratgab) menyatakan bahwa Latihan Tempur Gabungan ini sangat istimewa. Mengingat Latgab bersandi Dharma Yudha 2023 itu dipimpin langsung oleh Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.

BACA INI JUGA:  Mantan Danrem 132/Tadulako Mayjen TNI Farid Makruf Dimutasi Jadi Pangdam Brawijaya

“Menjadi Pangkogasratgab pada Latgab Tahun 2023 ini memberi kesan yang sangat berarti bagi saya. Sebab bisa memimpin langsung penyerangan yang membawahi unsur-unsur dari Kodam V Brawijaya dan bergabung dalam komando tugas darat gabungan,” aku Farid.

Latihan ini melibatkan 7.500 prajurit TNI dari tiga Matra (Darat, Udara, dan Laut). ***