Pasca kontak tembak Senin, 3 Maret 2021, Satuan Tugas Operasi Madago Raya dikosentrasikan di wilayah Poso Pesisir Utara. Ditengarai kelompok Mujahiddin Indonesia Timur pimpinan Ali Kalora masih bersembunyi di sekitar wilayah itu.

Demikian disampaikan Juru Bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Komisaris Besar Polisi Didik Supranoto di ruang kerjanya di Palu, Kamis, 4 Maret 2021.

BACA INI JUGA:  Kisah Horor Hantu Merah di Kampus UI, Sampai Jadi Skripsi

“Semua personil Satgas Madago Raya yang selama ini ditempatkan di Sigi dan Parigi Moutong digeser ke Poso,” kata dia.

Ia juga menyampaikan bahwa kelompok itu tinggal punya tiga pucuk senjata, yakni sepucuk M-16 dan dua pucuk senjata laras pendek.

Dari informasi intelijen diketahui bahwa pergerakan Kelompok ini hanya berpindah-pindah dari Lembantongoa, Sigi ke Salubanga, Parigi Moutong lalu ke Poso Pesisir Utara, Poso. Di lain waktu mereka kerap pula menyeberang ke arah Manggalapi, Rejeki, Kecamatan Palolo di Sigi. Jalur ini pula yang memungkinkan mereka bisa turun ke Palu.

BACA INI JUGA:  Satria Wibawa – Pendekar dari Jurang Takdir (Episode 19: Saudara dari Sisi Tergelap)

Dari Lembantongoa, di titik peristiwa Jumat Berdarah, Jumat, 27 November 2020 ke Salubanga hanya makan sejam dua jam sudah mencapai jalan lurus ke Salubanga. Lalu dari Salubanga ke wilayah Tambarana, Poso Pesisir Utara hanya sekitar 6 jam.

BACA INI JUGA:  Nikita Mirzani di Penjara Mengaku Habiskan Ratusan Juta Rupiah

Itu artinya pola pergerakan mereka sudah terpetakan oleh Satgas Madago Raya. Mereka bergerak tak akan jauh-jauh dari wilayah itu. ***