
Mirzni Wasirah Siddiqah, 9 tahun, pemanjat dinding dari Makassar, Sulawesi Selatan patut diberi acungan dua jempol. Di antara para pemanjat profesional, kehadirannya menarik perhatian. Saat dia mulai menggapai point demi point di di dinding, sorakan memberi semangat terus terdengar.
Kejuaraan Panjat Dinding Buatan se-Indonesia yang digelar oleh Mahasiswa Pecinta Alam Galara, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Tadulako, Palu pada Senin, 22 November 2021 itu diikuti oleh tidak kurang 100 pemanjat se-Indonesia. Ada dua jalur yang disiapkan penyelenggara.
Mirzni yang akrab disapa Nona memanjat di Jalur A yang tingkat kesulitannya tinggi. Tinggi dinding tak kurang dari 15 meter.
“Semula hanya kakaknya yang ikut, tapi dia bilang dia mau ikut juga. Saya kuatir jangkauannya tak sampai, tapi ia bilang mau menjajal dinding itu. Akhirnya dia pun diikutkan,” aku Sidik, ayahnya yang pengurus Federasi Panjat Tebing Indonesia Sulawesi Selatan.
Menurut sidik, semangat juang Nona sangat tinggi. Ia yakin bisa melewati point demi point di dinding. Meski ia jatuh dari ketinggian 10 meteran, tapi ia sudah cukup berjuang untuk anak perempuan seusianya. Saat jatuh, Nona pun terlihat sedikit kecewa tapi tetap semangat.
Untuk diketahui, Nona pernah menjadi juara 1 Kejuaraan Spider Kid Dimitri series II se-Sulsel pada 2021 dan meraih peringkat 3 Kejuaraan Panjat Dinding yang digelar Mahorpala se-Indonesia pada 2021. ***