Sejumlah tenaga kesehatan mengalami trauma setelah menjadi korban dari serangan kejam yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata/Kelompok Separatis Teroris (KKB/KST) Papua di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Mereka yang berjuang dalam misi kemanusiaan di daerah terpencil di pegunungan Papua itu mengalami nasib tragis saat disiksa oleh KKB.

Kejadian yang terjadi pada Jumat (17/9/2021) tiga tahun silam itu kembali viral setelah sejumlah kelompok meminta Panglima memproses prajurit yang memukuli anggota KKB/KST.

Saat itu, diceritakan kembali, TNI berhasil mengevakuasi sembilan nakes yang menjadi korban serangan kejam KKB dari Distrik Kiwirok ke Jayapura.

Para nakes yang menjadi korban kekejaman KKB tersebut kemudian berbagi kisah pahit mereka.

Kekejaman para anggota KKB/KST itu bisa terlihat dalam sebuah video yang viral melalui Whatsapp. Dalam video berdurasi 15 detik itu itu diperlihatkan para tenaga kesehatan ditelanjangi dan dianiaya oleh para anggota . Tampak dalam video itu tiga perempuan dalam keadaan telanjang dan dibaringkan di atas semak-semak. Lalu salah seorang yang diduga sebagai Gabriela Meilan (22) terlihat dipukuli oleh anggota KKB/KST. Salah seorang terlihat diikat tangannya di atas kepala.

Bertugas di Daerah Terpencil

Menjalankan tugas di daerah terpencil bukanlah hal yang mudah bagi para tenaga kesehatan.

Distrik Kiwirok hanya bisa dijangkau melalui penerbangan dari Distrik Oksibil, dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Sedangkan jika ditempuh dengan berjalan kaki, masyarakat setempat biasanya memerlukan waktu dua malam untuk sampai dari Oksibil ke Kiwirok.

Lamanya waktu tempuh jalan darat disebabkan oleh akses jalan yang belum tersedia, karena kawasan tersebut dipenuhi dengan perbukitan yang cukup tinggi.

Namun, justru pengabdian para nakes di Kiwirok membuat mereka menjadi target utama bagi KKB.

Marselinus Ola Attanila, seorang nakes di Puskesmas Kiwirok yang menjadi salah satu korban selamat dari serangan brutal KKB, menceritakan pengalaman pahitnya.

Marselinus menceritakan bahwa ia dan rekan-rekannya saat itu tidak dapat melakukan banyak hal karena KKB pertama kali menyerang Puskesmas Kiwirok.

“Ketika kejadian terjadi, kami sedang bersiaga di Puskesmas Kiwirok karena sudah menerima informasi tentang kemungkinan serangan KKB terhadap Pos Pamtas,” ujarnya di Jayapura pada Jumat.

“Namun, puluhan anggota KKB justru menyerang Puskesmas. Mereka memecahkan kaca, menyiram bensin, dan membakar Puskesmas. Puskesmas menjadi target pertama yang dibakar, kemudian bangunan lainnya,” tambah Ola. ***