Satuan Tugas Batalyon Gerak Cepat Kontingen Garuda XXXIX-C/MONUSCO yang ditugaskan di Republik Demokratik Kongo, Rabu (21/4/2021) kembali menorehkan prestasi. Mereka berhasil mengajak Ketua Milisi Kelompok Bersenjata Raia Mutomboki Ndarumangga, Munyololo Mbao Ndarumangga beserta 30 anggota milisi termasuk di dalamnya seorang wanita untuk meletakkan senjata.
Turunnya 31 milisi tersebut beserta 18 senjata api jenis AK-47 pucuk, 2 pucuk RPG, sepucuk mortir, sepucuk GPMG, sebuah spread (tombak), 20 buah magazen, 122 butir munisi kal 7.62 mm, 365 butir munisi kal 5.56 mm, dan sebuah granat RPG.
Proses penjemputan 31 orang milisi ini dipimpin langsung Komandan Satgas BGC Konga XXXIX-C/MONUSCO Kolonel Inf Sandi Kamidianto, di Desa Maiminggi. Milisi yang turun merupakan kelompok milisi bersenjata terbesar yang selama ini mengancam stabilitas keamanan di Kongo.

Keberhasilan tersebut bermula dari dilaksanakannya kegiatan Civil Military Coordination (Cimic), dengan melalui pendekatan persuasif dan dialog dengan para tokoh masyarakat serta melaksanakan berbagai kegiatan patroli rutin berhasil meyakinkan para milisi untuk kembali ke masyarakat.
Selanjutnya para milisi beserta senjatanya diserahkan kepada Disarmament Demobilization Reintegration (DDR) untuk dilaksanakan proses lebih lanjut sesuai ketentuan UN.
Dalam kesempatan tersebut mantan Komandan Batalyon 714 Sintuvu Maroso, Poso itu menyampaikan bahwa dalam operasi penjemputan milisi wanita tersebut melibatkan Female Engagement Team (FET) atau Kartini Indonesia. Tim FET ini dilibatkan untuk memberikan rasa aman, karena di antaranya terdapat seorang milisi wanita.
“Ini merupakan kado terindah dari Kartini Indonesia di daerah misi, karena terlibat dalam kegiatan penjemputan milisi kelompok bersenjata terbesar, dan teruslah berupaya untuk dapat memberikan rasa aman, nyaman dan memenangkan hati serta pikiran rakyat,” tambahnya. ***