Setelah bertemu dengan Jusuf Kalla, Pendeta Gilbert Lumoindong mengunjungi kantor Majelis Ulama Indonesia () pada Selasa, 16 April 2024. Pendeta Gilbert menjadi pusat perhatian karena khotbahnya diduga mencela ajaran umat Islam. Ia menyinggung tentang zakat 2,5 persen dan dengan nada bercanda saat memberikan khotbah pada ibadah Minggu.

Khotbah viral Pendeta Gilbert di media sosial menyebabkan dia mendapat kritik dari warganet. Masyarakat merasa tindakan Pendeta Gilbert sudah melampaui batas, mengingat dia sering kali membuat kontroversi.

Gilbert Lumoindong mendatangi kantor MUI untuk bertemu dengan pimpinan MUI dan meminta maaf atas khotbahnya tersebut. Ketua MUI, Cholil Nafis, menyatakan bahwa Pendeta Gilbert datang secara sukarela, menyadari pentingnya MUI bagi umat Islam, dan menjelaskan kronologi serta isi khotbahnya.

Cholil menyampaikan bahwa Pendeta Gilbert mengakui tidak bermaksud menghina ajaran Islam atau menyebabkan perpecahan. MUI menegaskan bahwa adanya khotbah yang dipotong-potong dalam penyuntingan media sosial dapat menyebabkan kesalahpahaman di masyarakat.

Cholil mengajak semua umat beragama menerima permintaan maaf Pendeta Gilbert dan memanfaatkan insiden ini sebagai pelajaran untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Dia menegaskan perlunya menghindari perbandingan dan penghinaan terhadap keyakinan agama lain demi menjaga keselarasan.

Cholil juga mengajak masyarakat untuk memperkuat persatuan dan persaudaraan antar umat beragama serta saling menghargai keyakinan masing-masing guna menjaga keharmonisan.

Sebelumnya, video khotbah Pendeta Gilbert yang diduga menghina umat Islam tersebar luas di media sosial. Gilbert kemudian mengklarifikasi bahwa pernyataannya tidak bermaksud menghina Islam, mengingat dia dibesarkan dalam lingkungan Muslim dan belajar agama Islam saat masih kecil. Dia menegaskan bahwa khotbahnya itu hanya ditujukan untuk jemaat gereja, bukan untuk umum.

Gilbert Lumoindong adalah seorang pendeta yang terkenal dalam lingkungan Kristen. Dia dan istrinya, Reinda Mamangkey, memimpin sebuah jemaat di Jakarta. Gilbert dikenal luas dalam pelayanan Kristen dan memiliki latar belakang pendidikan teologi yang kuat. Meskipun kontroversial, dia aktif dalam upaya mempromosikan toleransi antar agama, seperti terlihat dalam foto-foto bersama tokoh-tokoh Islam terkemuka. Saat ini, dia masih aktif sebagai pengkhotbah dan memimpin ribuan jemaat di GBI Glow Fellowship Centre. ***