Pasti sudah menonton film kan?! Ini diadaptasi dari salah satu cerita horror yang viral di Twitter pada 2019.

Ini diambil dari sebuah kisah nyata saat sekelompok mahasiswa yang tengah melakukan program KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Penari. KKN mereka tak berjalan mulus. Serangkaian pengalaman horror menghantui mereka. Program KKN itu berakhir tragis.

Kisah serupa pernah terjadi di Desa Uwemanje, Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah.

Syahdan pada 2000, tiga kelompok mahasiswa dari Universitas Tadulako ditempatkan di Laboratorium Sosial di Desa Uwemanje. Mereka ditempatkan di sebuah bangunan eks . Bangunannya semi permanen. Berdiding papan dan berlantai semen.

Bangunan itu kini menjadi Laboratorium Sosial milik Universitas Tadulako. Terasnya menghadap ke utara. Bila tak salah, panjangnya lebih dari 15 meter dan lebarnya lebih dari 8 meter. Ada halaman luas di sebelah utara.

Kamar utama berada di sudut sebelah timur. Lalu kamar kecil di sebelahnya. Ruang tamunya yang difungsikan sebagai ruang pertemuan tergolong lapang. Di dekat dapur di sayap barat, ada pula satu kamar besar dan satu kamar kecil.

Nah, yang menarik, di halaman belakang sebelah selatan ada sebuah bunker sekitar 2 kali 3 meter. Bunker itu kemudian difungsikan sebagai tempat mesin diesel, agar saat diputar suaranya tak mengganggu warga sekitar.

Dari Kota Palu, Uwemanje dapat ditempuh sekitar 38 menit. Jaraknya sekira 13.9 kilometer melalui Jl. Poros Palu Bangga lalu belok kanan ke arah Desa Porame. Sebelum sampai di Pemandian Umum Wera, belok kiri ke arah selatan.

Ada dua kamar, yakni kamar di sebelah timur dan sebelah selatan yang bila kita tidur sendiri di malam hari akan selalu mendapat gangguan.

Gangguannya berupa pintu kamar yang terbuka tertutup tanpa sebab. Di lain waktu didatangi perempuan bergaun putih berenda. Ia seperti noni- zaman penjajahan.

Posisi bangunan yang berada di ketinggian membuatnya tampak angker bila malam hari. Penampakan khasnya sebagai bangunan eks Belanda juga punya aura sendiri.

Bagi yang berani, tentu tak masalah. Tapi yang penakut, jangan coba-coba. Bisa-bisa gemetaran sepanjang malam.

Seperti yang dialami Fachry Ahmad, mahasiswa Untad yang pernah KKN di Desa Uwemanje.

Suatu waktu ia tidur sendiri di kamar sayap selatan. Dinihari ia ditindih sesuatu. Saat ia terbangun, ia melihat perempuan dengan rambut ikal tergerai berbaring di sisi kanannya. Hanya saja, tak jelas benar rupanya.

Facry kemudian menggeser badan perempuan, yang entah makhluk apa namanya itu, ke kolong ranjang kayu. Ia memang tidur di atas tikar.

Tapi tak berapa lama, perempuan itu kembali menindihnya. Fachry pun kesal. Ia lalu menggeser ulang tubuh makhluk itu ke kolong ranjang.

Ia lalu berdiam di teras di sayap utara bangunan eks Pesanggrahan Belanda ini. Kemungkinan besar bangunan itu dibangun sekitar awal 1900-an sebagai tempat peristirahatan.

Soal adanya perempuan yang bunuh diri di tempat itu, kisahnya beredar dari mulut ke mulut. Adapun kebenarannya belum bisa dipastikan. Yang jelas, masyarakat setempat dulu tak berani berada di dekat rumah itu bila hanya sendiri.

Adakah itu sengaja disebarkan Belanda agar orang tak mengusik bangunan ini, hanya mereka dan tuhan yang tahu. ***