House of the Dragon kembali dengan musim kedua setelah hampir dua tahun debutnya. Musim ini menjanjikan beberapa peristiwa penuh intrik dan dramatis yang akan membuat penonton terkesima.

Musim kedua House of the Dragon dimulai hanya beberapa hari setelah kematian Raja Viserys Targaryen, yang telah mengatur alur sisa seri ini. Dengan kematian Viserys, tahta kerajaan menjadi sengketa antara putrinya, Rhaenyra Targaryen, dan cucunya, Aegon II. Alicent Hightower, mantan teman Rhaenyra dan ibu tirinya, meyakini bahwa Viserys menginginkan Aegon sebagai penerusnya. Hal ini memicu konflik antara kedua pihak, dengan Rhaenyra mundur ke Dragonstone untuk mengumpulkan pasukan demi merebut kembali hak tahtanya.

BACA INI JUGA:  Pemerintah Bayar Gaji Baru Pensiunan Janda/Duda PNS Mulai September 2025

Di Dragonstone, putra Rhaenyra, Jacaerys, berusaha mendapatkan dukungan dari Cregan Stark di Winterfell, meskipun harus menghadapi ancaman musim dingin yang semakin dekat. Sementara itu, di King’s Landing, Aegon II bersiap-siap untuk perang, didukung oleh keluarga-keluarga kuat seperti Baratheon dari Stormlands, Lannister dari Casterly Rock, dan keluarga Tangan Raja Otto Hightower.

BACA INI JUGA:  Polwan Bakar Suami di Mojokerto, Diduga karena Masalah Ekonomi dan Judi Online

Konflik semakin meruncing ketika pembunuh bayaran yang disewa Daemon Targaryen, Blood and Cheese, berhasil membunuh putra kecil Aegon II, Jaehaerys, di dalam Red Keep. Kejadian ini meningkatkan ketegangan antara kedua kubu, sementara Rhaenyra dan pasukannya bersiap untuk menghadapi pasukan lawan yang semakin memperkuat posisinya.

BACA INI JUGA:  Viral Oknum Polisi Diduga Lecehkan HUT TNI ke-77

Musim kedua ini menjanjikan intrik politik yang mendalam dan pertempuran sengit yang akan mengubah takdir Westeros. Dengan karakter-karakter yang semakin kompleks dan plot yang semakin rumit, House of the Dragon menghadirkan kisah epik yang memukau tentang perjuangan kekuasaan di tanah legendaris Westeros. ***