https://youtu.be/fM5Uf-2AddU

Seperti diketahui saat Santoso alias Abu Wardah masih memimpin Mujahiddin Indonesia Timur, setelah Gunung Biru di Tamanjeka, Poso Pesisir Utara, Lembah Napu di bagian barat Poso juga menjadi tempat persembunyian kelompok sipil bersenjata ini. Begitu pun di Salubanga, Parigi Moutong dan Lembantongoa, Sigi.

Namun, mengapa mereka tak bertahan lama di Lembah Napu dan Lembantongoa? Jawabannya adalah tak memadainya pasokan logistiknya, baik berupa bahan makanan, pakaian maupun persenjataan dan perlengkapan lainnya.

BACA INI JUGA:  Johnny G Plate Tersangka Korupsi Rp8 Triliun, Nasdem Beri Bantuan Hukum

Di Lembah Napu yang sempat mereka jelajahi pada 2014 – 2016, mereka tak punya simpatisan atau pendukung. Sehingga jalan paling baik untuk mendapatkan logistik adalah dengan turun ke kampung, meminta kepada masyarakat. Ada pula dengan turun ke kebun-kebun warga.

Meminta langsung atau turun ke kebun warga setempat tentu sangat berisiko, karena mereka bisa dilaporkan atau tertangkap aparat yang tengah berpatroli. Dan pada beberapa kejadian, mereka tertangkap saat tengah mencari logistik untuk kelompoknya.

BACA INI JUGA:  Jenazah Helmut Hontong Disambut Tangis Keluarga dan Warga Sangihe

Biasanya para pekebun di Sulawesi Tengah pada umumnya, membangun pondok di kebun dengan stok kebutuhan bahan makanan, berupa beras dan lainnya. Itulah yang menjadi target kelompok ini, selain mengambil hasil bumi berupa umbi-umbian dan buah-buahan. Acap kali mereka pun meminta paksa. Para pekebun yang kuatir nyawanya terancam akan memilih merelakan apa saja barang yang mereka minta. Bahkan jungle bot milik para pekebun mereka ambil.

BACA INI JUGA:  Mercedes-Benz Pamer Supercar Vision One-Eleven

Sumber di Satuan Tugas Operasi Madago Raya menyebutkan kelompok ini makin kesulitan memenuhi pasokan logistik mereka setelah Sutomo Bin Sudarso alias Muhammad Yasin alias Ustad Yasin, ditangkap pada 1 September 2020 di Kelurahan Kayamanya, Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Selama ini dia ditengarai menjadi penyuplai logistik ke kelompok Mujahiddin Indonesia Timur sejak masih dipimpin Santoso hingga Ali Kalora. Ia menyuplai bahan makanan hingga persenjataan.

https://youtu.be/EPg5oY5Y9bY