Di antara tokoh masyarakat yang bertemu di Kantor Polsek Palu Barat, Sabtu (19/8/2023) ada sosok yang dikenal sebagai atau .

Berikut ini profil lengkap Habib Saleh atau Habib Rotan ini. Ia selalu berpakaian serba hijau. Mulai dari kopiah sampai sarung. Soal sarung itu ciri khasnya, sebab ia jarang memakai celana panjang atau celana cingkrang.

Ia adalah pendiri Majelis Dzikir Nurul Khairaat.

Siapa sebenarnya sosok ini? Ia adalah Habib Shaleh Al Aydrus dari Poso. Kenapa disebut Habib rotan? Sebab ia selalu beliau selalu membawa rotan. Ini bukan rotan biasa. Ini rotan bertuah. Bila ada orang jahat, lalu dipukulkan rotan itu, nasibnya pasti sudah dipastikan: Pingsan.

Para santri di Pesantren Nurul Khairaat yang diampunya juga dibekali sebatang rotan.

Habib Shaleh Al Aydrus lahir di Malang pada 21 Juli 1953. Sekarang ia lebih banyak bermukim di Palu. Ia membina Suku Da'a yang memeluk Islam.

Ia mulai terkenal sejak Kerusuhan Poso 1998-2001. Orang mengenalnya sebagai Habib Rotan tinimbang Habib Saleh, nama aslinya.

Hari ini, ia kembali menunjukkan tuah rotannya itu. Kesalahpahaman antarmasyarakat di kompleks Pasar Inpres Manonda, Sabtu (19/8/2023) akhirnya bisa diredam. Gerak cepat Danramil Palu Barat, Kapolsek Palu Barat dan Pimpinan Majelis Dzikir Nurul Khairaat Habib Muhammad Saleh Al Aydrus memastikan situasi keamanan dapat dikendalikan.

Danramil Palu Barat, Kapolsek Palu Barat, Habib Saleh Al Aydrus bersama sejumlah tokoh masyarakat lainnya, Sabtu (19/8/2023) bertemu di Mapolsek Palu Barat untuk memastikan masalah ini dapat diselesaikan secepatnya.

Kapolsek Palu Barat, AKP Rustang menjamin kasus yang mengakibatkan tiga orang terluka ini akan diproses sesuai hukum yang berlaku. Ia berjanji bahwa pelaku akan diamankan secepatnya.

Untuk mendinginkan situasi Habib Saleh Al Aydrus yang lebih dikenal sebagai Habib Rotan dan dituakan di kalangan masyarakat Suku Da'a di lereng pegunungan bagian barat Kota Palu meminta agar warga suku asli itu untuk tidak ke pasar selama dua hari ini.

“Saya minta warga Da'a hari ini dan besok tidak usah ke pasar dulu. Tenangkan dulu pikiran. Jangan melakukan hal melanggar hukum. Saya tugaskan beberapa orang untuk patroli. Saya juga akan patroli. Kalau ada orang Da'a ke pasar, suruh pulang,” pinta Habib Rotan di depan massa yang rerata memegang tongkat rotan dan memakai siga, tutup kepala khas Suku Kaili. ***

***