Operasi Madago Raya mulai digelar dari 1 Januari hingga 31 Maret 2021. Operasi gabungan yang digelar Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) ini sebelumnya bersandi Operasi Tinombala yang digelar pada 2016 – 2020. Operasi ini dilancarkan di wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Tujuannya untuk menumpas jaringan Mujahidin Indonesia Timur.
Saat itu, Pos Komando Taktis operasi tersebar di empat sektor di wilayah yang terkenal dengan semboyan Sintuvu Maroso ini.
Poskotis Sektor 1 Poso Pesisir Utara (PPU) bertempat di Kantor Kepolisian Poso Pesisir Utara. Pos yang dipimpin Dansektor 1 ini meliputi wilayah Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso dan Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong.
Lalu, Poskotis Sektor 2 bertempat di Tokorondo dipimpin Dansektor 2. Wilayahnya mencakup Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso
Kemudian Poskotis Sektor 3 Poso Pesisir Selatan (PPS) bertempat di Kantor Kepolisian Sektor Poso Pesisir Selatan dipimpin Dansektor 3. Wilayahnya meliputi Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso.
Sementara Poskotis Sektor 4 Napu dipimpin Dansektor 4 bertempat di Kantor Kepolisian Lore Utara. Wilayahnya meliputi Kecamatan Lore Utara, Lore Timur, Lore Peore, Lore Tengah, Kabupaten Poso dan Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi
Adapun Posko Utamanya berada di Aula Andi Sapa Sudirman, Kantor Kepolisian Resor Poso di Poso Kota.
Saat ini, Poskotis Utama kemudian dipusatkan di Tokorondo, Poso Pesisir. Ini juga difungsikan sebagai Kantor Lapangan Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah.
Adalah Kapolda Sulteng Inspektur Jenderal Polisi Abdul Rakhman Baso yang kemudian menggagas pembangunan Poskotis Utama yang layak dan representatif untuk kelancaran Operasi Madago Raya.
Dari tenda berlapis terpal yang tak layak dan tak nyaman, kini Poskotis Utama dibenahi dengan ruangan representatif dengan memanfaatkan kontainer yang lengkap dengan pendingin. Bangunan ini berfungsi sebagai barak personel, ruang pertemuan, olahraga dan Posko Kesehatan.
“Ini adalah barak personil dan kantor lapangan yang representatif untuk sebuah operasi penting. Adapula fasilitas ibadah dan kesehatan. Ini kami bangun secara swadaya,” ungkap Inspektur Jenderal Polisi Abdul Rakhman Baso. ***
